Memulai Wirausaha Online

Membuka usaha sendiri mungkin adalah impian setiap pekerja. Apalagi kalau usaha tersebut bisa mendekatkan kita dengan keluarga, terutama anak yang notabenenya selalu berada di rumah.

Tapi, tidaklah mudah membuka usaha sendiri. Perlu modal usaha, keberanian, keahlian dalam bidang usaha yang akan digeluti, dan sebagainya. Dari sekian banyak persyaratan membuka usaha tersebut, sepertinya modal adalah yang utama.

Salah satu kepentingan modal usaha adalah untuk investasi toko atau tempat usaha. Namun, di era komputerisasi sekarang, buat mereka yang ingin memiliki usah sendiri, sepertinya kendala itu bisa diminimalisir. Melalui internet, seseorang bisa memiliki toko online.

Jangkauan toko online ini pun bukan hanya seputar Jakarta, tapi sudah melebihi batas-batas negara. Sehingga target marketnya pun terbuka luas.

Kemudian buat mereka yang memang ingin memiliki usaha rumahan dan tidak terlalu sering keluar rumah, bisnis online adalah alternatifnya. Melalui internet, kita bisa mengelola bisnis, tanpa harus menunggui toko atau kantor seharian.

Sebut saja seperti heartyboutique.com yang dimiliki Ollie, butik online ini terbilang sukses dalam membangun bisnis online-nya. Dalam waktu tidak begitu lama, omzetnya sudah Rp5 juta/bulan dan sekarang sudah memiliki toko offline sendiri di bilangan Permata Hijau.

Begitu juga dengan kutukutubuku.com, toko buku online ini bermula dengan modal yang sangat minim. Stok buku yang disediakan pun sangat terbatas. Tergantung dari perkembangan. Bila kira-kira ada judul buku yang laku terjual atau best seller, stoknya baru diperbanyak.

“Awalnya, usaha saya ini masih dipandang sebelah mata dan dianggap tidak ada prospeknya. Tapi sekarang, omzet saya terus meningkat dan sudah bisa sewa ruangan sendiri,” kata pemiliknya, Christine Lerin.

Sama halnya dengan Kedai Daur Ulang yang dimiliki Nur Salam. Pengalaman bekerja di WALHI, membuat bapak dua anak ini memutuskan untuk membuka usaha sendiri di bilangan Kemang. Modal awal usahanya hanya Rp 600 ribu dan sekarang sudah bisa membayar 6 orang karyawannya.

“Lebih enak kerja dengan usaha sendiri dibanding kerja sama orang lain. Bagus untuk sendiri, jeleknya juga untuk sendiri. Kita juga tidak tergantung sama orang lain dan kreativitas kita lebih tertantang,” ucap Nur Salam.

Memulainya
Ada beberapa hal yang harus dipahami sebelum memulai usaha sendiri. Di antaranya, menyenangi dan mengerti bidang yang akan kita jadikan usaha. “Jangan coba buka usaha sendiri kalau memang kita tidak mengerti. Tapi, kalau kita mengerti dan menguasainya, modal dengkul pun bisa kita jalani usaha tersebut. Terpenting adalah produknya bagus dan jujur dalam bekerja,” kata Nur Salam yang membuat produk daur ulang dari kertas-kertas bekas.

Dalam membuat usaha sendiri, kata Ollie, semua orang pasti bisa. Tapi, tingkatnya berbeda-beda. Kita harus sabar dan kuat. Nanti kalau udah jalan, kita pasti bisa.

Bagi yang ingin membuat bisnis online, sekarang kita bisa menggunakan blog sebagai toko online kita. Di situ, kita bisa membikin website sendiri, tanpa harus membayar. Tapi, kalau ingin membeli domain .com/.net, bayarnya juga sudah murah. Sekitar Rp 100 ribu/tahun. Sedangkan biaya pembuatan desain website sendiri bervariasi antara 3 – 10 juta.

Dalam hal promosi di bisnis online, lanjutnya, kita bisa lakukan dengan banyak-banyak browsing ke situs-situs orang dan meninggalkan alamat web kita. Bisa lewat email, forum, atau milist. Tapi, kalau ada bujet promosi sendiri, akan lebih bagus.

Bila Ollie sudah memiliki cara untuk mempromosikan usahanya, Nur Salam ternyata bingung untuk memasarkan produk yang dibuatnya. “Dulu saya mikir gimana cara menjualnya. Promosi produk saya hanya sebatas informasi dari mulut ke mulut,” katanya.

Tapi kemudian, tambahnya, ada orang yang mamu membuatkan website. Akhirnya saya yang membuat produk dan orang itu yang menjualnya lewat internet.

Satu lagi yang harus dipikirkan dalam membuka toko online, masalah delivery/pengantar barang. Carilah agen-agen pengiriman barang yang memang sudah terpercaya dan sudah “punya nama”.

“Terkadang sering ada agen pengiriman barang yang pelayannya tidak bagus. Memang biaya pengirimannya lebih murah, tapi barang kiriman sering tidak sampai,” ujar Ollie.