* Stephen Cranston
Lupakan Brand Awareness
Lebih tepatnya, lupakan awareness sama sekali. Itu bukan tujuan pemasaran. Itu merupakan pra-kondisi. Katakanlah semua orang melihat iklan Anda dan tahu nama Anda. Lantas apa? Semua tidak berarti apa–apa, kecuali jika mereka membeli produk Anda. Jika mereka menjadi konsumen Anda, mereka akan mengenal produk Anda, tidak sekedar menyadarinya. Awareness adalah kata yang lemah – hindari itu. Orang akan benar–benar mengenal produk Anda jika mereka berbisnis dengan Anda – jadi lakukan penjualan dan mulai hubungan baik dengan konsumen. Ini mengantar saya ke poin berikutnya.
Ini Bukan Anda – Ini Saya
Saya tidak tertarik dengan perusahaan Anda, demikian juga pembaca rubrik ini. Mereka hanya tertarik pada kepentingan diri mereka sendiri. Saya hanya akan membaca iklan Anda jika itu tentang saya, bukan Anda. Beritahu saya apa yang produk atau jasa Anda dapat berikan pada saya. Periksa iklan Anda, apakah iklan tersebut bercerita tentang konsumen Anda, atau tentang perusahaan Anda. Alihkan fokus Anda pada konsumen. Mungkin ini tidak memuaskan ego Anda, tapi Anda akan menjual lebih banyak.
Jangan Menjadi Kreatif
Bisnis Anda hendak menghasilkan uang, bukan karya seni. Jangan jadi kreatif, dan jangan biarkan desainer Anda menjadi kreatif. Iklan Anda tidak untuk menghibur dan memberi informasi. Biarkan itu menjadi tugas jurnalis. Iklan Anda bertujuan menjual. Penelitian menunjukkan, tidak ada hubungan antara kesukaan orang dengan iklan dan pembelian. Jadilah kreatif terhadap produk dan jasa Anda. Just sell.
Jangan Buat Iklan Anda Membosankan
Bertahanlah dari godaan mengubah jurus kemenangan. Banyak orang menasehati Anda untuk berganti iklan – konsultan merek, desainer, dan yang paling mempengaruhi Anda, diri Anda. Jangan pedulikan mereka dan jangan pedulikan diri Anda – Anda bukan konsumen Anda.
Tentu Anda merasa bosan dengan iklan Anda dan merasa perlu sesuatu yang baru. Namun jangan lupa, Anda mungkin telah melihatnya lebih dari seratus kali sebelum iklan tersebut turun cetak, dan ketika membaca, iklan tersebut yang pertama kali Anda cari.
Sementara konsumen Anda mungkin melewatkan iklan pertama Anda. Kalaupun melihatnya, mungkin ia tidak membacanya. Kali kedua melihat, mungkin dibaca, namun apakah mereka tertarik?
Hal ini mungkin menghabiskan waktu beberapa kali. Tempatkan diri Anda seperti mereka. Frekuensi penting, namun dibutuhkan juga konsistensi. Ketika Anda memiliki pesan yang tepat – beritahukan terus, terus dan terus. Itu tidaklah membosankan – itu pemasaran yang baik.
Pemasaran layaknya Tinju – Ronde Pertama
Sulit meng-KO musuh dengan satu pukulan. Seperti itu pula, sulit menjual dengan hanya satu iklan. Mungkin Anda perlu melancarkan pukulan kombinasi satu-dua. Pukulan pertama untuk membuat lawan melepas pertahanannya, dan pukulan kedua untuk meng – KO.
Anda mungkin tidak berhasil menjual dengan iklan pertama, namun Anda dapat memulai suatu proses menjual. Jika Anda perusahaan jasa, tawarkan konsultasi gratis. Jika Anda pengusaha restoran, tawarkan voucher. Jika Anda tidak berhasil menjual dengan iklan tersebut, paling tidak Anda telah memulai langkah pertama dari suatu proses penjualan.
Pemasaran layaknya Tinju – Ronde Kedua
Bertinju lebih dari sekedar uppercut; demikian pula, pemasaran lebih dari sekedar beriklan. Petinju yang baik dapat melancarkan tinju kombinasi untuk hasil maksimum. Anda harus melakukan kombinasi tepat bagi pemasaran Anda. Apakah iklan Anda memberi tahu mereka untuk mengunjungi situs Anda untuk informasi lebih lanjut? Apakah iklan Anda memuat nomor telepon yang dapat dituju? Jika mereka menelepon, apakah petugas Anda mengetahui cara menangani telepon? Apa kombinasi Anda, dan apakah itu menghasilkan kemenangan KO?
Pesan yang Tepat, Tempat yang Tepat, Waktu yang Salah
Sadar atau tidak, setiap orang yang pernah beriklan paham tentang perencanaan media: Secara sederhana, ini tentang mengetahui siapa sasaran iklan Anda dan memilih media tepat yang sesuai dengan anggaran Anda untuk menjangkau mereka.
Anda mungkin telah memperhitungkan pesan yang tepat di media yang tepat, tetapi faktor yang sering terlewat dari perhatian adalah waktu. Saya kembali ke tinju lagi (ilustrasi kesukaan saya) karena Anda perlu mengetahui kapan Anda melancarkan serangan.
Rencanakan waktu yang tepat untuk iklan Anda karena akan berpengaruh pada respon. Beriklanlah saat kebanyakan orang membutuhkan produk yang Anda jual. Hanya pada waktu tersebut mereka memperhatikannya.
Tes, Tes dan Tes Lagi
Bahkan perusahaan besar tidak melakukan ini cukup sering, terutama di Asia. Bagaimana Anda dapat mengetahui apakah iklan Anda bekerja? Tes iklan tersebut! Mengapa harus menebak? Jika anda bukan copy-writer profesional yang berpengalaman, Anda punya alasan lebih kuat untuk melakukan tes.
Tidak penting apa pendapat istri Anda atau Anda sendiri tentang iklan tersebut, jika iklan tersebut tidak menjual. Mengapa iklan tersebut tidak menjual? Apakah karena foto, promosi atau headlinenya?Anda tak akan pernah tahu kecuali Anda melakukan tes.
Bertanya pada teman atau kolega tentang pendapat mereka tidak dapat disebut tes.
Lakukan di tempat seharusnya – di media. Tes iklan dalam ukuran kecil, atau di media berbiaya rendah, pengeluaran tersebut akan cukup sepadan. Alternatif lain, Anda dapat memutuskan memasang iklan dengan penjualan lebih rendah 80% dari seharusnya, hanya karena Anda memilih headline yang salah.
Mintalah Maka Anda Akan Mendapatkan
Anda harus meminta pembaca Anda melakukan sesuatu – membawa voucher, membuat janji, dan sebagainya. Mintalah respon dan ukur respon tersebut. Iklan yang tidak meminta respon tidak memiliki percaya diri dan tidak bertujuan.
Saya sudah mengatakan sebelumnya, awareness bukan tujuan. Itu cuma alasan yang dibuat agensi yang tidak mampu menjual. Jadilah berani dan bertanyalah. Jika Anda memberi pembaca alasan yang tepat untuk membeli, mereka mungkin akan membeli. Jika Anda memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan, maka akan lebih baik.
Pendeknya, jika Anda meminta, Anda akan mendapat respon yang diharapkan. Jika pun tidak, setidaknya Anda dapat mengetahui bahwa iklan Anda tersebut cukup buruk.
Review dari Iklan Anda
Secara umum, saya cukup terkesan dengan iklan di media ini. Di banyak bentuk, mereka melakukan langkah unik untuk menjual. Sebagian besar dapat menjual dengan sedikit perbaikan.
Kami memiliki daftar panjang tentang pembuatan iklan dan saya tidak dapat menyebutkannya satu persatu. Beberapa memasang terlalu banyak foto, terutama iklan kecil. Menggunakan satu foto yang baik akan menjual lebih baik. Jika itu restoran, Anda tidak perlu memperlihatkan semua menu. Cukup buat masakannya terlihat baik.
Jangan pasang dua promosi di satu iklan. Pilih satu dan jual dengan baik. Saya tidak mengerti mengapa orang mengiklankan program member get member. Iklan seharusnya menjual ke non-member.
Beberapa pengiklan menjual keuntungan dari produk, tapi masih sangat banyak yang berfokus pada fitur. Kupon cukup baik, namun sedikit yang menggunakannya, dan sayangnya mereka tidak cukup baik menggunakannya. Secara keseluruhan, pengiklan di AdInfo membuat iklan lebih baik dari sebagian iklan di Indonesia saat ini.
Lakukan Sendiri atau Menyewa Profesional?
Beberapa perusahaan kecil mampu membayar jasa agensi iklan, namun Anda tidak membutuhkannya. Kebanyakan agensi iklan membuat iklan untuk perusahaan multi nasional yang tidak akan bekerja untuk usaha kecil menengah. Tetapi dibutuhkan keterampilan dalam menulis iklan, dan jika Anda bukan profesional, hasilnya tidak akan sebaik mereka.
Seperti saya katakan sebelumnya, jangan ubah jurus kemenangan Anda, jadi Anda tidak perlu menyewa seorang profesional untuk menulis iklan Anda.
Kami memiliki klien yang menggunakan materi pemasaran yang sama selama bertahun – tahun, sejak kami membuatnya untuk mereka. Anda dapat mengadaptasinya dalam sebuah promosi dan jasa baru, tetapi format utamanya tetap sama.
Ketika kami tahu mereka hendak menulis sendiri iklannya, kami melatih mereka cara menulis dengan baik. Keindahan pendekatan tersebut adalah Anda cukup membayar sekali. Setiap iklan menjadi percuma jika tidak menghasilkan penjualan maksimum bagi Anda. Sekali Anda memutuskan membeli space iklan, pastikan Anda mengisinya dengan salesmanship.
Sepuluh tips untuk menulis iklan yang menjual
1.Tulis kalimat kurang dari 16 kata.
2.Memasang satu gambar yang besar akan menarik lebih banyak orang dibanding banyak gambar kecil.
3.Gunakan tabel dan grafik untuk membantu menjelaskan infomasi yang kompleks.
4.Gunakan tipe huruf serif.
5.Ketahui target anda.
6.Gunakan kata Anda lebih banyak daripada kata kita.
7.Jual keuntungan, bukan fitur.
8.Gunakan testimoni
9.Gunakan satu ide besar
10.Terjemahkan ide besar tersebut secara verbal dan visual.
* Stephen Cranston adalah Direktur Renegade dan pionir guerrilla marketing di Asia. Renegade menyediakan pelatihan dan jasa pemasaran bagi ASME (Association of Small Medium Enterprises) Singapura. Perusahaan ini berdiri sejak 2002 dan membuka kantor di Jakarta pada 2005.
Senin
Langkah Menulis Iklan Untuk Media Komunitas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot