Vaksin Baru Pencegahnya
Kanker Serviks (leher rahim) adalah kanker pembunuh perempuan Indonesia nomer satu tertinggi saat ini. Bagi mereka yang bisa bertahan hidup, penyakit ini tetap meninggalkan kesedihan dan kepedihan mendalam di kehidupan mereka.
Kanker ini disebabkan oleh virus yang disebut Human Papilloma Virus atau HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, tapi hanya beberapa di antaranya menjadi penyebab kanker. HPV dapat menyerang semua perempuan di setiap waktu tanpa melihat umur atau gaya hidupnya.
Tapi sekarang, telah tersedia vaksin baru yang dapat memberi perlindungan terhadap hampir 70% kanker serviks. Inilah pertama kalinya suatu vaksin dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
Vaksin ini bekerja dengan cara membantu tubuh Anda membangun kekebalan terhadap HPV tertentu. Vaksin terbaru ini secara aktif melawan berbagai tipe HPV penyebab kanker dan memberikan antibodi atau kekebalan awal yang tinggi dan menjaganya tetap tinggi. Hasil tes menyeluruh sudah membuktikan bahwa vaksin ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
“Wanita usia muda atau tua beresiko menderita kanker serviks akibat infeksi HPV Oncogenic,” kata Dr. Sigit Purbadi, SpOG, K.onk dalam seminar bertajuk “Kanker Leher Rahim (Pencegahan dan Deteksi Dini) yang diselenggarakan RS Pantai Indah Kapuk, Sabtu (3/5).
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala.
Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :
1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
* Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
* Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
* Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
Human Papilloma Virus dapat menginfeksi semua orang, karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts.
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian, infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.
Pencegahan
Kita bisa melakukan pencegahan yang menjadi kunci utama dalam pengobatan kanker. Di antaranya adalah dengan tidak menikah muda, berganti-ganti pasangan, dan merokok.
Bagi wanita perokok, risikonya didapat akibat nikotin yang dibawa aliran darah hingga sampai ke serviks. Nikotin yang sampai di serviks memudahkan virus masuk ke daerah leher rahim.
Jika Anda wanita, tak ada salahnya waspada dan memeriksakan diri untuk menjalani pemeriksaan papsmear secara rutin. Lebih baik mencegah sebelum terkena.
Sedangkan untuk mendeteksi adanya kanker serviks, kita bisa melakukan tes papsmear. Tes papsmear hanya screening, bukan pengobatan. Diagnosis akhir harus melalui biopsi dengan memakai alat yang disebut kolposkopi, yakni semacam mikroskop untuk melihat apakah ada gambaran khas seperti lesi pada prakanker.
Hasil biopsi yang telah dikonfirmasikan kepada patolog, baru bisa dijadikan pegangan bagi dokter untuk melakukan tindak pengobatan.
Makin dini penyakit ini diketahui, makin mudah menanganinya. Lebih-lebih, dari keadaan normal ke prakanker saja membutuhkan waktu lima tahun. Dari prakanker ke kanker ringan memakan waktu lima tahun, sementara dari ringan ke sedang tiga tahun.
Penderita kanker stadium ringan apabila diobati dapat disembuhkan. Maka tak ada salahnya apabila dilakukan pemeriksaan pada saat kondisi masih dalam tahap gejala kelainan sel. (berbagai sumber)
Senin
Kanker Serviks
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot