Senin

Kelainan Saraf dan Gejalanya

Cerebral Palsy (CP) bila didefinisikan adalah kelainan motorik dini oleh karena cacat di otak. CP bukan penyakit dan tidak bersifat progresif. Gerakan tubuh di luar kemauan dan terdapat gangguan koordinasi. CP terjadi pada 1-2 dari 1.000 bayi, tapi 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi prematur dan lebih sering ditemukan pada bayi yang sangat kecil.

Ada beberapa faktor resiko anak menderita CP di antaranya, anak yang lahir dengan barat badan rendah (prematur atau gizi buruk), anak yang lahir kembar, infeksi pada waktu dalam kandungan (resiko naik 9X), gangguan pembekuan darah atau kekentalan darah, kekurangan O2, kelainan placenta (gumpalan darah yang menuju sirkulasi darah bayi), ibu yang cacat mental, dan pengaruh obat-obatan/zat selama kehamilan.

Sedangkan gejala saraf yang ditemukan seperti dikatakan Dr. Melani Yustina, Sp.S dalam sebuah seminar bertajuk “Penyakit Kelainan Saraf Pada Bayi” di RS Pantai Indah Kapuk (19/4), adalah kejang-kejang/kelumpuhan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan bicara, dan gangguan sifat serta tingkah laku/intelejensia.
Anak yang menderita CP biasanya akan mengalami gangguan-gangguan motorik seperti, gerakan-gerakan di luar kendali, jalan seperti robot, tungkai dan lengan lemas, atau kombinasi di antaranya.

Cara pengobatannya bisa digolongkan melalui obat-obatan atau non obat-obatan. Penyembuhan melalui obat bisa dengan obat anti kejang, vitamin otak, atau obat untuk mengurangi kekakuan otot. Sedangkan melalui non-obat bisa dengan cara dioperasi (bedah saraf-Meningocele, Hydrocephalus, Spina Bifida), fisioterapi, pelatihan okupasi, speech therapy, sekolah luar biasa, kacamata untuk gangguan refraksi, operasi mata untuk Strabismus, alat bantu dengar, Orthopedi, dan terapi keluarga dibantu psikolog.

Anak-anak dengan CP memerlukan pengobatan jangka panjang. Perlu kesabaran dari orang tua dan keluarga untuk melayaninya. Oleh karena itu, pengobatannya pun memerlukan biaya yang tinggi dengan hasil yang belum tentu maksimal.
Untuk mencegah mendapat bayi dengan CP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1.Jangan menikah pada umur yang terlalu muda
2.Jangan menikah dengan pasangan yang masih ada hubungan keluarga
3.Jagalah kesehatan fisik dan mental pada waktu kehamilan
4.Hindari rokok, minuman beralkohol, obat-obatan yang tidak dianjurkan dokter
5.Lakukan aktifitas fisik sehari-hari yang sehat dan menyenangkan
6.Usahakan agar selalu dapat istirahat dan tidur nyenyak
7.Memeriksakan secara teratur pada dokter sejak mulai kehamilan

Peran Nutrisi
Anak sehat dan cerdas dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan (nutrisi dan stimulasi). Orang tua diharapkan memberikan nutrisi dan stimulasi yang berguna bagi pertumbuhan anak.

Komponen nutrisi yang dibutuhkan oleh anak adalah karbohidrat sebagai sumber energi, protein sebagai sumber pengganti sel tubuh yang rusak, lemak sebagai sumber energi dan insulator jaringan saraf, serta vitamin dan mineral sebagai zat pelengkap agar proses pembentukan energi dan sel baru lancar.

Tapi, penambahan salah satu dari komponen gizi tanpa memperhitungkan keseimbangan dapat mengakibatkan efek kekurangan di satu sisi dan kelebihan di sisi lain. Contoh suplementasi DHA yang tidak terkendali dapat menekan produksi AA yang mengakibatkan efek samping perdarahan.

Kaitannya dengan peran nutrisi dalam mencegah kelainan syaraf pada bayi atau penderita CP adalah karena hampir seluruh jaringan otak terdiri atas jaringan lemak. Berbagai asam lemak, mineral, dan vitamin berperan untuk pembentukan sel saraf & mielin seperti, asam amino, vitamin B & asam folat, dan vitamin C-E-beta caroten-selenium.

Semua zat-zat tersebut terdapat di makanan yang setiap hari dikonsumsi oleh anak. Maka dari itu, selain pemberian ASI dan makanan pendamping ASI, orang tua harus bisa memberikan makanan yang terbaik untuk anaknya.

Proses makan berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dan stimulator perkembangan (fisik, kecerdasan, emosional). Cara praktis dan murah yang dapat dilakukan oleh setiap keluarga.