Kamis

Tips Berlibur Efektif

Di negara maju, berlibur sudah masuk dalam kebutuhan pokok keluarga. Di sini walaupun berlibur sudah mulai dirasakan sebagai kebutuhan, namun tidak semua keluarga mampu memenuhinya. Umum¬nya terbentur masalah keuangan.

Namun sebenarnya keluarga bisa agak “memaksakan” diri untuk memenuhi kebutuhan ini. Sisihkan uang seratus ribu rupiah misalnya sebulan. Ini akan berguna untuk membantu biaya berlibur kelak.

Kebutuhan rekreasi bahkan mutlak diperlukan oleh keluarga yang memiliki ciri-ciri di bawah ini. Keluarga yang mengalami burn out. Secara harfiah artinya adalah terbakar habis. Dalam psikologi, istilah ini menggambarkan pasangan yang sudah lelah, baik secara fisik maupun psikis. Rasa lelah ini biasanya timbul karena pasangan melakukan kewajibannya, baik sebagai seorang istri maupun suami. Ciri-ciri pasangan yang burn out adalah mereka yang melakukan segala sesuatunya sebagai rutinitas belaka.
Pasangan yang sudah tidak komunikatif atau komunikasi antarsuami istri sudah jauh berkurang.

Hubungan suami istri mulai terganggu. Ada hal-hal yang mulai disembunyikan salah satu pasangan atau bahkan oleh kedua-duanya.

Jika ciri-ciri tersebut ada pada keluarga Anda, berkemaslah dan mulailah rencanakan berlibur dengan pasangan.

Agar wisata bisa menjadi sarana mengembalikan keharmonisan rumah tangga, tips di bawah ini mungkin bisa berguna.

1. Bicarakan pada pasangan tentang rencana berlibur bersama. Jika suami enggan, katakan bahwa selain Anda dan anak-anak, suami juga tampaknya perlu menghibur diri agar lepas sejenak dari rutinitas. Katakan dengan perasaan simpati, bahwa Anda melihat suami tampak lelah. Tak ada orang yang tidak suka diperhatikan, termasuk pasangan Anda.

2. Sesuaikan tujuan wisata dengan budget yang Anda berdua miliki. Jangan memaksakan ke tempat yang terlalu jauh atau mahal jika tidak sesuai dengan kantong Anda. Alih-alih merasa terhibur, beban utang akan memusingkan Anda dan suami sepulang dari berlibur.

3. Adakan pembagian tugas. Anak-anak yang sudah agak besar bisa diajak bekerja sama dengan menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Mereka boleh mengepak perlengkapan berlibur mereka dalam tas masing-masing. Selain mengurangi kerepotan orang tua, cara ini juga bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka. Ajak suami melakukan hal yang sama. Namun jangan biarkan suami melakukannya sendiri. Pilih dan masukkan barang ke dalam kopor bersama-sama. Bahkan sebelum berlibur pun, acara seperti ini bisa mulai menumbuhkan komunikasi di antara pasangan.

4. Selain menikmati kebersamaan dengan anak-anak, sisihkan waktu berdua-duaan dengan suami.
Sudah lama tak digandeng suami? Jika suami enggan memulai, istri jangan segan atau gengsi melakukannya terlebih dahulu. Suasana berlibur yang santai bisa menumbuhkan kembali romantisme. Singgung saat-saat indah dahulu dan katakan bahwa Anda sangat menikmati kebersamaan ini.

5. Jangan terlalu lama berlibur. Selain bisa membuat banyak urusan terbengkalai, berlibur terlalu lama bisa membuat bosan. Lamanya berlibur ke luar kota bisa antara 1 hingga 3 hari. Sementara keluar pulau bolehlah selama seminggu. Berlibur ke luar negeri bisa membutuhkan waktu lebih lama lagi. Tapi jangan lebih dari 10 hari. Selamat berlibur. (pikiran rakyat)