Bahan Baku Naik, Order Meningkat
Dalam dunia properti, maket bukanlah hal baru. Dengan maket, baik developer maupun masyarakat bisa membayangkan bagaimana bentuk properti yang nantinya akan dibangun.
Pada umumnya, maket diartikan sebagai bentuk model miniatur dari desain bangunan yang dirancang atau yang akan dibangun. Pekerjaan membuat maket ini biasanya dilakukan mahasiswa arsitektur tingkat akhir sebagai alat bantu presentasi atau dalam projek-projek pembangunan, baik bangunan (rumah tinggal, bangunan perkantoran dsb) maupun pengembangan suatu kawasan.
Namun saat ini, maket bangunan yang sebelumnya identik dengan desain bangunan sebuah proyek, kini dapat menjadi souvenir atau cinderamata yang dapat diperjualbelikan sebagai sebuah benda seni. Memang hal ini kurang lazim bagi kalangan arsitek, tapi maket sebagai souvenir atau pajangan ternyata sangat menarik konsumen.
Hal ini bisa kita temui di Arch Studio yang berlokasi di Jalan Penyelesaiaan, Tomang 2, Jakarta Barat. Berdiri sejak 1997 lalu, Arch Studio mengerjakan maket bangunan landscape tata kota, jembatan pembangunan jalan, miniatur dan replika bangunan segala tipe. Bahan yang digunakan pun sangat beragam, mulai dari PPC, paralon hingga akrilik.
Bicara soal harga, tergantung model dan tipe yang ingin dibuat. Harganya berkisar Rp 10 juta hingga ratusan juta. Konsumen yang datang mulai dari developer, konsultan, hingga pribadi. Mereka datang bukan hanya dari wilayah Jakarta saja, melainkan dari Lampung, Kalimantan hingga Palembang.
Pada tahun 1998, akibat perekonomian yang tidak stabil, Arch Studio sempat vakum. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, kegiatan perekonomian mulai menggeliat seiring dengan membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia, tak terkecuali bidang properti yang menjadi lokomotif kegiatan produksi.
Order pembuatan maket pun mulai masuk kembali. Kegiatan produksi mulai berjalan meski dalam putaran yang lamban karena volumenya yang belum normal. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk terus melakukan inovasi di berbagai lini produksi. Tahun- tahun berikutnya pesanan maket mulai menunjukan peningkatan.
Geliat properti yang terus meningkat, merata hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Kondisi yang menguntungkan ini disambut dengan terus meningkatkan kualitas produk dengan kinerja dan service yang baik pada konsumen.
Menurut salah satu pengrajin Maket Bangunan, Simon, usaha seperti ini sifatnya musiman. Jika banyak pembangunan properti, maka akan terlihat peningkatan pemesanan maket. Namun, jika lagi sepi, pesanan pun menurun. Namun untuk tahun ini, pemesanan maket dirasakan mengalami peningkatan karena perkembangan dunia properti yang sangat tinggi.
Peningkatan order pun akan terasa ketika mulai banyak pameran. Dalam hal ini, mereka ingin menampilkan produk-produknya dalam bentuk maket yang bisa menarik konsumen. Selain itu, awal dan akhir tahun pun dirasa memengaruhi peningkatan pemesanan maket.
Jika hal itu terjadi, produk yang paling banyak dipesan adalah maket rumah tinggal dengan model cluster. Ini biasanya dipesan oleh para pemborong atau pengembang perumahan yang ingin melakukan promo atau pameran. ”Biasanya, maket yang sudah jadi akan mereka pajang di tempat-tempat pameran atau kantor pemasaran,” tukasnya.
Lebih jauh Simon menuturkan, guna memberikan layanan yang terbaik, Arch Studio selalu memberikan service yang memuaskan pada konsumennya. Dalam hal ini, mereka menganggap bahwa pelanggan adalah raja.
Maket sebuah bangunan dapat memiliki nilai jual di masyarakat ketika hal itu menjadi sebuah karya seni, seperti halnya maket rumah tradisional. Meski selama ini maket hanya sebuah miniatur atau pelengkap proyek dan alat presentasi saja, tapi ketika diolah dengan memperhatikan keindahan, filosofi, bahan dan lainnya, maket dapat memiliki nilai jual seni yang tinggi.
Mengenai cara pemesanan atau order, Simon menjelaskan, awalnya terlebih dahulu mengikuti tender atau proyek-proyek guna mendapatkan pemesanan maket. Setelah mendapatkan harga yang cocok, maka SPK (Surat Perintah Kerja) akan turun. Setelah itu, contoh gambar, desain, termasuk ukuran diberikan, sampai pembuatan maket dikerjakan.
Ini adalah proses pemesanan atau order maket ketika pertama-tama merintis. Namun saat ini, Arch Studio sudah mempunyai konsumen tetap dari developer, konsultan, hingga pribadi. Bahkan konsumennya pun semakin meningkat karena maket yang berkualitas sangat baik.
Setiap tahunnya, harga maket pasti mengalami peningkatan. Hal ini karena harga bahan baku yang terus naik. Bahkan para konsumen tetap pun sering bertanya-tanya dengan harga yang tidak stabil. Meski begitu, tingkat kebutuhan maket bangunan pasti akan terus meningkat. Hal ini karena semakin meningkatnya pembangunan properti, khususnya di kota-kota besar Indonesia.
Jumat
Maket Bangunan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot