Anda bertemu seorang wanita yang menarik perhatian Anda. Semua tindakan pendekatan yang Anda lakukan direspon dengan baik. Sangat baik malah. Dia menerima semua perhatian yang Anda berikan, bersedia diajak pergi nonton atau makan malam, saling berbagi cerita dan tertawa bersama. Sepertinya semua berjalan lancar.
Tapi ketika Anda menyatakan keinginan menjalin hubungan yang lebih dekat dan bermakna… dia menolak Anda. Alasan klasik yang selalu dan akan terus dikumandangkan wanita dalam situasi seperti ini dimulai dengan kalimat pembukaan: “Sorry banget, bukannya aku gak suka sama kamu…” Lalu dilanjutkan dengan: “…tapi selama ini aku hanya anggap kamu sahabatku.” atau alternatif lainnya, “…tapi aku lagi gak pengen pasanganan dulu.” Dan akhirnya ditutup dengan: “Tapi kita tetep temenan yah..”
Dalam hati Anda bertanya-tanya, “Kalau memang dia tidak tertarik dengan saya dari semula, KENAPA dia terus memberikan respon positif dan harapan-harapan kosong?”
Seperti yang selalu saya ulang di setiap workshop: sejak pertama kali berinteraksi dengan Anda, hanya butuh waktu kurang dari 10 menit bagi wanita untuk memutuskan apakah dia akan mencoba melanjutkan hubungan atau menolak Anda. Lalu mengapa dia terus memberikan respon positif kalau akhirnya harus menyakiti Anda?
Simple saja sebenarnya, karena wanita adalah mahluk paling egois di muka bumi ini. Dari segi ilmu biologi dan evolusi, hal ini sudah diakui secara saintifik. Saya tidak sedang menjelek-jelekkan wanita. Sama sekali tidak. Karena sikap egois adalah sifat dasar manusia. Semua orang itu egois. Itu yang membuat nenek moyang Anda, orang tua Anda dan Anda sendiri masih tetap hidup sampai sekarang. Egois adalah kunci kelangsungan hidup. Dan tingkat keegoisan wanita, khususnya wanita yang cantik dan high demand, biasanya jauh lebih tinggi dibanding pria.
Karena sejak kecil mereka sudah terbiasa dimanja, diinginkan dan dituruti kemauannya. Coba bayangkan sejenak. Sejak kecil orang tua Anda selalu memanjakan Anda, dan mulai usia remaja hingga kini sudah tak terhitung lagi berapa banyak pria-pria ngarep yang selalu mengikuti kemauan Anda. Yang Anda perlu dilakukan hanyalah tersenyum manis dan bersuara manja sedikit.
Hampir segala tindakan mereka didasarkan atas perasaan. Bagi wanita, apa yang mereka rasakan didetik dan saat itu adalah hal yang paling penting untuk mereka, lebih penting dari konsekuensi sebab akibatnya. Dan mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi kepuasan emosional mereka saat itu juga.
Itu sebabnya, apabila mereka merasa enak dan nyaman dengan perhatian Anda, mereka akan terus memberikan respon positif yang akan mengundang Anda untuk memberikan lebih banyak lagi perhatian dan kenyamanan untuknya. Meskipun mereka tahu kalau pada akhirnya mereka harus melukai Anda. Tapi perasaan Anda bukanlah prioritas mereka. Apa yang mereka rasakan, apa yang mereka mau, itu lebih penting dari apapun juga.
Sambil menyelam minum air. Dia yang paling diuntungkan dari situasi ini. Dan yang jadi masalah, Anda tidak berani mengambil tindakan tegas karena Anda juga takut kehilangannya.. “Sedikit lagi.. sebentar lagi.. dia akan jadi milikku.” Itu yang ada di pikiran Anda. Tapi hal itu tidak pernah terjadi.
Saya pernah mengalaminya. Beberapa teman saya malah terpuruk dalam situasi seperti itu sampai bertahun-tahun lamanya. Dengan setia menunggu si wanita hingga akhirnya putus dengan pasangannya dan berharap dapat menjadi kekasihnya yang resmi. Hanya untuk melihat si wanita berpindah ke pelukan pria lain.
Wanita itu egois. Saya rasa Anda pun bisa mengingat pengalaman Anda yang lain yang bisa mengkonfirmasi pernyataan saya. Saya sama sekali tidak menyalahkan wanita karena bersikap egois. Everyone has the right to be selfish. It’s just natural. Dan fokus saya memang bukan pada pihak wanita. Semua yang saya tulis di atas hanyalah agar Anda mengerti apa yang akan saya bagikan di bawah. Fokus saya, Jet, dan Lex selalu pada pihak pria dan diri sendiri. Dan karena itu, makanya saya justru menyalahkan Anda yang selama ini kurang egois.
Lagi-lagi, jangan salah sangka dulu. Saya tidak menyuruh Anda menjadi pria bajingan yang menyakiti dan mempermainkan wanita, atau menghajar setiap pria yang dekat dengan wanita target Anda. Tidak, bro!
Egois di sini maksudnya memprioritaskan diri Anda dan kebahagiaan Anda di atas si wanita. Egois berarti Anda memiliki prinsip hidup yang kuat dan tidak meladeni hal-hal yang akan mengkompromikan kebahagiaan Anda. Apabila Anda egois, Anda tidak akan bersedia dijadikan pria dispenser oleh wanita, yang hanya dihampiri apabila sedang dibutuhkan.
Kebahagiaan Anda adalah fokus utama Anda. Karena Anda tidak mungkin bisa membahagiakan wanita apabila Anda sendiri tidak bahagia. Jika Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan, berarti Anda dapat memberikan apa yang wanita inginkan. Ini prinsip sederhana yang sering dilupakan pria. Dan secara sadar ataupun tidak, wanita mengerti prinsip ini. Itu yang menyebabkan mereka tertarik kepada Anda.
Apabila Anda egois, Anda akan membuat diri Anda dikejar wanita dan bukan mengejarnya. Anda akan dingarepin wanita, bukan ngarep pada wanita.
Ironis memang kedengarannya, tapi sebenarnya Anda sedang memberikan apa yang wanita inginkan. Wanita menginginkan pria yang tahu bahwa dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan. Menurut pengalaman saya pribadi, sering kali saya mengalami kegagalan justru ketika saya mengalah dan menuruti keinginan wanita daripada keinginan saya sendiri.
Jumat
Mengapa Wanita Menyukai Pria Egois
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot