Senin

Pemkot Jakbar , Gelar Festival Budaya Betawi

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat, Sabtu (28/6), menggelar Festival Budaya Betawi 2008 di Hutan Kota Srengseng (HKS). Kegiatan dalam rangka HUT ke-481 Jakarta ini digelar selama dua hari. Dimeriahkan berbagai acara hiburan, seperti pentas seni budaya Betawi tradisional-modern, lomba masakan khas Betawi dan pentas burung berkicau pengganti lomba memancing yang tahun ini ditiadakan.


Festival budaya Betawi di Hutan Kota Srengseng merupakan hajat tahunan yang digelar Pemkot Jakarta Barat sejak tahun 2003. Setiap event ini digelar, puluhan ribu warga pengunjung dari Jabodetabek memadati Hutan Kota Srengseng. Selain rekreasi dan menyaksikan berbagai atraksi, umumnya pengunjung ikut berpartisipasi menjadi peserta salah satu perlombaan yang digelar.

Menurut Kepala Suku Dinas Pariwisata Jakarta Barat, AZ Harahap, kali ini pihaknya ikut berpartisipasi dengan menggelar lomba masakan khas Betawi dengan total hadiah sebesar Rp 15 juta. “Tujuannya selain memeriahkan festival budaya Betawi, juga untuk melestarikan masakan khas Betawi dan tradisinya,” jelas Harahap, di ruang kerjanya, Kamis (26/6).

Diungkapkan, saat ini yang sudah terdaftar sebanyak 15 peserta terdiri dari PKK Kecamatan se Jakarta Barat dan usaha katering. Jenis masakan yang dilombakan antara lain, laksa, asinan Betawi, nasi kebuli kambing/ayam, semur tahu/tempe, soto Betawi, acar manis, ketupat sayur, sate lembut, sate asam manis dan pergedel kentang.

Setiap penyajian masakan ditambah kue dan minuman khas Betawi seperti kue talam, ongol-ongol, bugis, pepe, cucur, cincin dan lainnya, es doger, cincau, kulang kaling dan bir pletok.

Walikota Jakarta Barat H Djoko Ramadhan mengimbau Suku Dinas (Sudin) Pertanian dan Kehutanan, Pertamanan, Pariwisata dan instansi terkait lainnya menjadikan Hutan Kota Srengseng (HKS) sebagai obyek wisata edukasi berbagai jenis pohon. Menurutnya, banyak pengetahuan yang bisa diperoleh di hutan seluas sekitar 15 hektare tersebut khususnya tentang jenis pohon dan tumbuhan.

“Hutan Kota Srengseng mempunyai potensi dan atraksi yang bisa dijual, saya cenderung meningkatkan wisata edukasi di sini,” ujar Walikota, ketika membuka Festival Budaya Betawi 2008, di Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Sabtu (28/6) pagi. Ia menilai, generasi sekarang banyak yang tidak mengenal pohon kecapi, kedondong dan jenis lainnya yang saat ini sudah mulai langka.

Untuk langkah awal, Walikota meminta Sudin Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) dan Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Barat mengerahkan para siswa ke HKS untuk wisata edukasi pengenalan jenis pohon. “Supaya mereka tahu tentang pohon-pohon produktif, langka dan hutan. Saya berharap segera diwujudkan, kalau bisa tahun ini juga,” imbuh Walikota.

Terkait festival budaya Betawi, Walikota berharap bisa menjadi media promosi budaya dalam meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya. “Sekaligus sebagai perwujudan pelestarian dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya Indonesia khususnya Budaya Betawi,” pungkasnya.

Menurut Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat H Fatahillah selaku ketua panitia, festival budaya Betawi merupakan agenda tahunan dan kegiatan unggulan Pemkot Jakarta Barat dalam rangka memeriahkan HUT Kota Jakarta dan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Dikatakan, kecintaan generasi muda pada seni budaya bangsa dewasa ini semakin memudar tergusur seni kontemporer.

“Untuk itu, marilah kita tanamkan kembali kecintaan terhadap budaya asli agar tetap lestari. Event ini juga dapat menjadi sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat Jakarta Barat,” jelas Sekko. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak semua komponen masyarakat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian HKS.

Festival budaya Betawi dimeriahkan berbagai acara hiburan, seperti pentas seni budaya Betawi tradisional-modern, lomba masakan khas Betawi dan pentas burung berkicau pengganti lomba memancing yang tahun ini ditiadakan.

Setiap penyajian masakan ditambah kue dan minuman khas Betawi seperti kue talam, ongol-ongol, bugis, pepe, cucur, cincin dan lainnya, es doger, cincau, kulang kaling dan bir pletok. “Kami ingin melestarikan masakan khas Betawi dan tradisinya,” jelas Kasudin Pariwisata, AZ Harahap.

Usai membuka kegaiatan, didampingi Sekko H Fatahillah, Askesmas H Firdaus Mansur, Astapraja H Sukarno, Kasudin Pariwisata AZ Harahap dan sejumlah pejabat lainnya, Walikota beserta istri Hj Elly Djoko Ramadhan mengunjungi stand-stand kerajinan tangan, produksi home industri dan mencicipi berbagai jenis masakan dan minuman khas Betawi. (humas.barat.jakarta.go.id)