Senin

Feng Shui Dapur

Oleh : Ir Herman Wilianto MSP, Phd

Banyak pengalaman yang menunjukkan; perletakkan dapur yang tidak tepat dapat mempengaruhi kondisi keluarga Anda. Kondisi yang dimaksud tidak lain adalah kondisi kesehatan dan keuangan, hubungan antara anggota keluarga, dan bahkan permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan berkeluarga.


Yang diperhatikan dalam penerapan Feng Shui dapur adalah aliran energi di dalam ruangan dan di dalam makanan. Keduanya mempengaruhi energi dalam diri Anda yang antara lain berpengaruh pada kesehatan, vitalitas, stamina, dan tentunya mempengaruhi kemakmuran Anda karena energi yang Anda gunakan sehari-hari untuk bekerja diperoleh dari makanan.

Dapur merupakan tempat mempersiapkan dan mengolah makanan, di mana makanan adalah sumber energi yang akan digunakan oleh seluruh penghuni rumah. Jika makanan yang dihasilkan tercemar oleh energi kotor, maka energi kotor itulah yang akan kita konsumsi. Makanan plus energi kotor ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan kinerja tubuh kita.

Sekarang pertanyaannya adalah, apa sajakah yang dapat menyebabkan energi kotor masuk ke dalam makanan? Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, kita mulai dengan penempatan dapur di dalam rumah.

Idealnya, dapur berada pada area belakang dari rumah. Hal ini disebabkan karena energi yang terdapat pada bagian depan rumah (terlebih lagi apabila bagian depan rumah berdekatan dengan jalan). Energi pada bagian depan rumah yang bersifat aktif dapat mengurangi kualitas energi dapur, yang sebenarnya membutuhkan energi yang bersifat tenang atau lebih bersahabat.

Dapur juga tidak disarankan mempunyai ketinggian lantai yang lebih rendah dibandingkan ruangan lainnya di dalam rumah. Karena energi yang dihasilkan akan susah untuk dialirkan ke seluruh bagian rumah. Anda dapat mengibaratkan hal ini dengan aliran air, jika air berada di atas, maka ia akan lebih mudah mengalir dibandingkan dengan air yang menggenang. Dan yang terpenting dalam penempatan dapur di rumah, jangan sekali-kali menjauhkan dapur dengan ruang makan Anda!

Berikutnya, kita berbicara mengenai layout dapur. Dapur yang baik mempunyai ukuran yang cukup leluasa. Orang tidak nyaman berada pada ruangan yang sempit/menekan.
Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya posisi kompor/oven dengan bak cuci/lemari es tidak berdekatan karena energi api yang dihasilkan oleh komponen penghasil panas seperti kompor cenderung konflik dengan komponen penghasil energi air seperti bak air/lemari es.

Masyarakat jaman dulu sudah paham benar mengenai hal ini, dan mereka memang memisahkan kedua kegiatan tersebut di dalam rumah. Biasanya, prinsip ini diterapkan dalam mengatur perletakan pantry dan dapur kotor.

Kegiatan menghangatkan makanan dan mengolah makanan terbesar berada di pantry, sedangkan kegiatan mencuci kebanyakan berada di dapur kotor. Energi yang bentrok antara kompor dan lemari es dapat mengurangi kualitas energi pada ruangan yang kemudian akan berpengaruh pada makanan Anda, yang selanjutnya akan mempengaruhi kesehatan Anda juga.

Tidak hanya itu, namun kita juga harus memperhatikan aliran energi yang mempengaruhi kompor. Kompor diibaratkan sebagai sumber penghasil tenaga utama yang berada di rumah. Apabila kompor dikenai aliran energi yang terlalu aktif [misal, berhadapan langsung dengan pintu], atau ada aliran energi yang terlalu aktif melewatinya [kompor berada di jalur antara dua pintu], maka energi yang dihasilkan pun akan berkurang kualitasnya.

Selain itu, jika Anda ingin memilih warna untuk dapur, gunakan warna yang netral seperti putih atau warna-warna seperti krem, beige, coklat, dan warna tanah lainnya. Hindari warna-warna yang terlalu kuat seperti merah dan hitam.

Warna hitam merupakan simbol air dan energi air yang terlalu besar dapat mematikan energi api pada ruangan seperti dapur. Penerangan yang layak juga memegang peranan di dalam mengatur aliran energi dapur. Penerangan yang kurang akan menghambat aliran energi yang ada.

Apa yang Anda rasakan akan mempengaruhi lingkungan sekitar Anda! Terutama apabila Anda sedang berada di dapur. Emosi yang Anda rasakan akan berpengaruh terhadap masakan yang dibuat. Emosi yang baik, senang, akan tersalur ke dalam makanan dan akan dirasakan oleh orang yang memakannya. Begitu pula jika emosi Anda sedang tidak bagus, atau jika Anda sedang sakit, maka energi itulah yang akan dirasakan oleh orang yang memakan masakan Anda!

Dan tentunya yang paling utama di dalam mengatur aliran energi dapur adalah bagaimana Anda memperlakukan dapur itu sendiri. Dapur yang tidak terawat, kompor yang tidak pernah dicuci, lampu yang rusak/redup, atau peralatan yang berantakan tentunya akan membawa energi negatif pada dapur, rumah, dan penghuninya.