Perannya di Masyarakat
Koperasi di masa depan menjadi kian strategis dengan makin pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang memiliki motto dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota ini. Meski citra koperasi sempat turun, namun imej negatif masa lalu hendaknya jangan dijadikan alasan untuk melemahkan kehidupan berkoperasi.
Lembaga keuangan koperasi yang kokoh di daerah akan dapat menjangkau kebutuhan anggotanya dalam membangun ekonomi yang kuat untuk mensejahterakan anggotanya. Di samping itu, kehadiran wadah ini sekaligus berperan menahan arus keluar sumber keuangan daerah. Berbagai studi menunjukkan bahwa lembaga keuangan yang berbasis daerah akan lebih mampu menahan arus kapital ke luar.
Koperasi sangat sesuai dengan semangat gerakan perekonomian rakyat. Sesuai amanat UUD, koperasi merupakan salah satu unit usaha yang direkomendasikan. Koperasi berlandaskan kekeluargaan dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Memang dalam kenyataan, banyak koperasi kolaps, ditinggalkan anggotanya karena berbagai sebab di antaranya perilaku pengurus koperasi banyak yang menyimpang dalam mengelola koperasi.
Padahal, unsur kepercayaan antara pengurus dan anggota sangat penting dalam perkembangan koperasi. Banyak kemudahan bisa didapatkan dengan menjadi anggota koperasi dibandingkan usaha sejenis lainnya. Hanya dengan adanya kepercayaan terhadap anggota proses simpan-pinjam bisa dilakukan. Sementara mengenai peran koperasi dalam perekonomian masyarakat sangat dibutuhkan.
Hal ini diungkap oleh Ketua Pengurus Koperasi Mutiara Jaya Bersama, Hengky Solihin. Menurutnya, koperasi harus memegang teguh perannya di masyarakat. Dalam hal ini, koperasi harus benar-benar memberikan kesejahteraan para anggotanya. Ini bisa dilakukan dengan memberikan dana atau sejenisnya guna membantu anggotanya.
Selain itu, tambahnya, kepercayaan anggota terhadap lembaga koperasi dan pengurusnya haruslah tinggi. Dalam koperasi yang baik, tingkat bunga yang diberikan juga mesti bisa bersaing dengan lembaga sejenis seperti bank atau LPD. Bagaimana pun koperasi banyak memiliki kelebihan. Karena sesuai misinya, kalau koperasi berkembang, yang menikmati keuntungan dan kesejahteraan nantinya juga para anggota.
Seperti halnya Koperasi Mutiara Jaya Bersama yang baru saja berdiri sekitar bulan Juli 2008 ini. Menempati lokasinya di wilayah Kemanggisan, koperasi yang sudah ada di Daerah Bangka, Bandung dan Kemayoran ini mempunyai misi bersama-sama membangun guna kesejahteraan para anggotanya.
Tak ayal, keberadaan koperasi ini pun mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat sekitar. Ini terlihat ketika Koperasi Mutiara Jaya Bersama melakukan grand opening pada tanggal 7 Juli 2008 silam. Selain para pengurus, acara ini juga dihadiri oleh para pejabat setempat seperti ketua RW, RT dan keamanan setempat.
Koperasi Mutiara Jaya Bersama ini memberikan layanan simpan pinjam, pegadaiaan dan lainnya. Untuk prosesnya pun terbilang sangat cepat dan praktis. Misalnya, salah satunya adalah untuk pegadaiaan. Koperasi ini menerima gadai segala jenis elektronik seperti handphone, playstation 2, camera digital, laptop, TV, motor dan lainnya. Dalam hal ini, konsumen tinggal menunjukan bukti kepemilikan dan mengisi formulir. Maka dalam waktu yang singkat, dana pun sudah bisa didapatkan.
Bukan Tanpa Hambatan
Setelah melalui berbagai kebijakan pengembangan koperasi pada masa Orde Baru yang bias pada dominasi peran pemerintah, serta kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, timbul pertanyaan bagaimana sebenarnya peran koperasi dalam masyarakat Indonesia, bagaimana prospeknya dan bagaimana strategi pengembangan yang harus dilakukan pada masa yang akan datang.
Melihat sifat dan kondisi krisis ekonomi saat ini serta berbagai pemikiran mengenai usaha untuk dapat keluar dari krisis tersebut, maka koperasi dipandang memiliki arti yang strategis pada masa yang akan datang.
Namun, koperasi berjalan bukan tanpa hambatan. Biasanya masyarakat jarang memanfaatkan koperasi berkaitan bidang usaha. Mereka kerap mencari dana ke koperasi untuk urusan lain seperti membayar hutang piutang, sehingga seringkali pinjaman di koperasi itu tidak tepat sasaran.
Berdasarkan pengamatan atas banyak koperasi serta menggali aspirasi berbagai pihak yang terkait dengan perkembangan koperasi, khususnya para partisipan koperasi sendiri, yaitu anggota dan pengurus, maka dapat disintesakan beberapa faktor fundamental yang menjadi dasar eksistensi dan peran koperasi di masyarakat.
Faktor-faktor berikut merupakan faktor pembeda antara koperasi yang tetap eksis dan berkembang dengan koperasi-koperasi yang telah tidak berfungsi bahkan telah tutup.
Koperasi akan eksis jika terdapat kebutuhan kolektif untuk memperbaiki ekonomi secara mandiri. Dalam hal ini, masyarakat yang sadar akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri merupakan prasyarat bagi keberadaan koperasi.
Kesadaran ini akan menjadi motivasi utama bagi pendirian koperasi ‘dari bawah’ atau secara ‘bottom-up’. Faktor kuncinya adalah kesadaran kolektif dan kemandirian.
Dengan demikian masyarakat tersebut harus pula memahami kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri sebagai ‘modal’ awal untuk mengembangkan diri. Faktor eksternal dapat diperlakukan sebagai penunjang atau komplemen bagi kemampuan sendiri tersebut.
Selain itu, koperasi akan berkembang jika terdapat kebebasan (independensi) dan otonomi untuk berorganisasi. Koperasi pada dasarnya merupakan suatu cita-cita yang diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar. Wujud praktisnya, termasuk struktur organisasinya, sangat ditentukan oleh karakteristik lokal dan anggotanya.
Dengan demikian format organisasi tersebut akan mencari bentuk dalam suatu proses perkembangan sedemikian sehingga akhirnya akan diperoleh struktur organisasi, termasuk kegiatan yang akan dilakukannya, yang paling sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
Dengan demikian, proses pengembangan pemahaman nilai-nilai koperasi akan menjadi salah satu faktor penentu keberadaan koperasi. Koperasi akan semakin dirasakan peran dan manfaatnya bagi anggota dan masyarakat pada umumnya jika terdapat kesadaran dan kejelasan dalam hal keanggotaan koperasi.
Hal ini secara khusus mengacu pada pemahaman anggota dan masyarakat akan perbedaan hak dan kewajiban serta manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi anggota atau tidak menjadi anggota.
Jika terdapat kejelasan atas keanggotaan koperasi dan manfaat yang akan diterima anggota yang tidak dapat diterima oleh non-anggota, maka akan terdapat insentif untuk menjadi anggota koperasi. Pada gilirannya hal ini kemudian akan menumbuhkan kesadaran kolektif dan loyalitas anggota kepada organisasinya yang kemudian akan menjadi basis kekuatan koperasi itu sendiri.
Senin
Koperasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot