Sabtu

Simple Plan

Design, Construction, and Interior

Membangun rumah tak semudah membalikkan kedua telapak tangan, tentu ada banyak kendala yang akan dilalui apalagi jika tidak ditangani oleh orang/perusahaan yang berpengalaman dan terpercaya.

Namun bagi Simple Plan, sebuah perusahaan jasa arsitektur, konstruksi, dan interior proses membangun rumah semudah membalikkan kedua telapak tangan.

Perusahaan yang sudah berkecimpung selama 8 tahun ini mampu wujudkan rumah idaman yang diinginkan oleh para klien, terbukti sudah lebih dari 100 proyek besar pembangunan rumah (menengah keatas) pernah dikerjakan.

Perusahaan ini dimotori dan didirikan oleh Pitoyo Suwanto, seorang Industrial Engineer lulusan Oklahoma State University (Amerika Serikat). Ia telah malang-melintang mengerjakan proyek di Amerika, hingga puncaknya mendirikan perusahaan konstruksi sendiri di US dengan nama Indonesian Construction Company.

“Setelah 3 tahun lamanya bekerja di Amerika, lalu timbul keinginan saya untuk membuka usaha jasa konstruksi di Indonesia, Lalu berdirilah perusahaan Simple Plan ini,” kenang Pitoyo Suwanto, Director Simple Plan.

Saat awal berdiri, perusahaan yang berdiri pada Agustus 2002 ini belum memiliki pekerja tetap. Seiring banyaknya proyek yang diterima, terhitung ada ± 50 orang pekerja tetap yang dimiliki Simple Plan dan dibagi beberapa tim diantaranya; tim design, pengawasan, sipil, cat, pipa, sanitair, dan listrik.

Simple Plan memposisikan diri sebagai One stop shopping untuk pelayanan jasa mulai dari pembuatan desain bangunan, pemilihan bahan material, sewa jasa tukang, pengawasan proses produksi, hingga proses akhir (finishing).

Keunggulan perusahaan yang beralamat di Jl. H. Lebar 45 No. 30, Jakarta Barat ini terletak pada one stop shopping servis dan konsultasi, manajemen berkualitas, harga bahan lebih murah, engineer berkualitas, dan team solid serta professional.
Tak hanya itu, Simple Plan juga berikan garansi perbaikan seumur hidup untuk semua jenis proyek yang pernah dikerjakan.

“Setelah proses finishing, kami tak langsung “lari” begitu saja. Kami bersedia bertanggung jawab bila memang ada kesalahan dari konstruksi atau proses produksi, justru, pembelajaran dari kesalahan itulah yang dapat membuat perusahaan ini menjadi maju,” tutup Pitoyo.