Selasa

Hati-hati dengan Air !

Air merupakan medium yang baik karena sifatnya yang mudah mengikuti suasana sekitarnya. Mengacu pada penelitian Masaru Emoto dengan bukunya “The Hidden Message in Water”, kristal air akan berubah sesuai kondisi lingkungan di sekitarnya.

Kita ambil contoh percobaannya pada tiga gelas air. Ketiga gelas tersebut adalah gelas dengan label LOVE/APPRECIATION, gelas dengan label YOU MAKE ME SICK, I WILL KILL YOU, dan yang terakhir adalah gelas tanpa label. Kemudian, ketiga gelas tersebut diisi dengan air yang sama.

Ketika kita memberikan label pada sebuah gelas yang berisi air dengan kata-kata seperti kata LOVE/APPRECIATION, kristal pada air berubah menjadi lebih cantik dibandingkan dengan kristal air pada gelas yang tidak diberi label, ataupun kristal pada gelas dengan label YOU MAKE ME SICK, I WILL KILL YOU

Dan apa yang terjadi dengan air pada gelas yang diberi label YOU MAKE ME SICK, I WILL KILL YOU? Kristal pada air yang terdapat di dalamnya berubah menjadi buruk! Hal ini membuktikan bahwa kristal air mengikuti emosi/pengaruh suasana yang diberikan melalui rangsangan dari luar.

Dengan adanya kemampuan menjadi sebuah medium yang baik, air juga dapat digunakan untuk membawa energi. Sesuai dengan prinsip Feng Shui, energi yang ada akan mudah terbawa, terhanyut, mengikuti, bahkan tersapu air. Energi yang dimaksud bukan hanya berupa energi yang baik/energi yang membuat nyaman, namun juga energi yang buruk berbentuk kotoran fisik atau energi yang tidak kasat mata.

Kita ambil contoh pengalaman ketika Anda mandi. Apakah Anda merasa segar sehabis mandi? Hal itu disebabkan energi kotor yang ada pada tubuh Anda telah dibawa pergi oleh air. Begitu juga dengan sebuah rumah. Energi kotor yang berada atau energi kotor yang akan masuk ke dalam rumah akan hilang jika Anda menggunakan air sebagai perantara untuk membawa energi tersebut keluar dari rumah. Anda dapat menerapkan prinsip-prinsip penataan Feng Shui untuk mengatur hal ini.

Tetapi, sekarang pertanyaannya adalah apa yang terjadi jika sebuah bangunan rumah dialiri oleh aliran air dengan volume yang besar dan membawa energi yang kotor seperti banjir? Hal inilah yang akan kita bahas pada artikel kali ini.
Seperti yang kita ketahui, kota Jakarta merupakan daerah rawan banjir, terutama pada area-area yang lebih rendah dibandingkan area lainnya. Banjir merupakan kumpulan air yang membawa energi kotor dalam kuantitas besar.

Hal ini bukan jenis air yang diharapkan. Karena kemampuan membersihkan energi pada air jenis ini sudah sangat berkurang. Bahkan, justru akan meninggalkan energi kotor pada setiap objek yang dilewatinya. Pada daerah tinggi, air akan mengikat energi kotor dan mengalirkan ke daerah di bawahnya. Energi kotor yang menggenang akan meninggalkan jejak energi. Jejak energi seperti ini akan mengendap dan membekas pada bangunan, atau area yang digenanginya.

Lebih lanjut, secara fisik pun kita dapat melihat bahwa banjir berdampak buruk pada seluruh bagian rumah. Banjir akan membawa kotoran masuk ke dalam rumah, menjadikan rumah kotor dan berantakan. Dengan demikian, kotoran-kotoran yang dibawa oleh banjir dan ditinggalkan dalam rumah tadi akan menjadikan energi rumah menjadi kotor pula. Alhasil, berdasarkan prinsip Feng Shui, area/lahan yang rendah tidak cocok untuk ditinggali/dihuni karena alasan tersebut.

Kemudian, bagaimana cara kita mementukan lokasi yang cocok untuk ditinggali? Dalam teori Feng Shui, ada ketentuan-ketentuan dalam memilih lahan untuk pemukiman. Bagi mereka yang memerlukan banyak energi air, akan menjadi menguntungkan jika lokasi yang dimiliki mempunyai banyak elemen air di sekitarnya (misalnya, tanahnya mempunyai kadar air yang banyak/lembab, atau terletak di rawa-rawa).

Lain halnya bagi mereka yang tidak memerlukan energi air, mereka tidak memerlukan area seperti itu untuk dihuni. Tapi pada umumnya, para ahli Feng Shui jarang menyarankan untuk tinggal di lokasi yang kadar airnya sangat tinggi, karena akan berdampak buruk; seperti contohnya penyakit yang berhubungan dengan paru-paru.
Apakah Anda sering terkena penyakit tertentu dan sulit disembuhkan? Hal ini berarti energi rumah yang Anda dan keluarga tempati tidak cocok dengan energi tubuh yang dimiliki. Atau rumah dan daerah di sekitar Anda merupakan daerah rawan banjir? Energi kotor dari genangan banjir juga dapat mempengaruhi kesehatan Anda dan keluarga. Ada beberapa saran untuk masalah-masalah seperti ini. Jika energi antara rumah dan diri Anda tidak cocok, Anda dapat segera mencari rumah baru yang lebih cocok dengan energi Anda, dan mungkin lebih layak untuk dihuni.

Sedangkan bila masih ingin tetap mempertahankan keberadaan rumah tersebut untuk ditinggali, hal pertama yang dapat dilakukan adalah menyeimbangkan energi rumah tinggal dan lingkungan sekitar. Anda dapat menghadirkan energi tanah yang banyak Energi tanah dapat berupa tanah kosong atau lapangan bermain yang membatasi pergerakan energi air. Sementara itu, energi kayu yang berupa tanaman akan menyerap energi air.

Hal kedua, Anda harus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar aliran energi tetap bersih dan lancar. Bebaskan rumah dan lingkungan di sekitar Anda dari sampah dan kotoran-kotoran, sehingga pergerakan energi tak terhambat. Setelah terjadi banjir, kondisikan rumah agar benar-benar dalam keadaan bersih. Bila perlu, rumah dicat ulang agar kotoran tidak menempel di dinding.