Amankan Harga Pasar
Operasi pasar minyak goreng di Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat, Selasa (6/5), diserbu warga. Antusiasme warga disebabkan harga minyak goreng yang dijual Dinas Perindustrian dan Perdagangan DKI Jakarta hanya Rp 8.000 per kilogram.
Sebagaimana diketahui bersama, minyak goreng (migor) menjadi salah satu kebutuhan pangan yang naik harganya. Sebagai upaya menjawab keluhan masyarakat, pemerintah DKI Jakarta melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dengan harga murah.
Sebelumnya, harga minyak curah tanpa merek di pasaran mencapai Rp 14.000 per kilogram. Namun, setelah pemerintah gencar melakukan operasi pasar, harganya mulai turun menjadi sekitar Rp 12.000 per kilogram.
Selain untuk menurunkan harga minyak di pasaran, operasi pasar yang akan digelar setiap Selasa dan Rabu hingga Agustus mendatang ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat miskin terhadap kenaikan harga sembako.
Sejak pagi, warga telah datang ke lokasi operasi pasar. Mereka menukarkan kupon pembelian yang dibagikan pihak kelurahan. Banyaknya warga yang datang membuat petugas kesulitan mengatur antrean.
Dalam operasi pasar ini, pemerintah DKI Jakarta menyediakan 13.483 liter minyak goreng bersubsidi untuk setiap kelurahan. Satu liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 8000/liter. Harga ini jelas lebih murah dibanding harga di pasaran yang mencapai Rp 12 ribu/liter.
Bahkan untuk minyak goreng bersubsidi, harganya pun lebih murah. “Biasanya harga minyak goreng yang dijual dalam operasi pasar Rp 9000/liter, tapi kali ini dijual Rp 8000/liter. Ini sangat membantu masyarakat kecil. Bila perlu pemerintah bisa menurunkan harganya lagi,” kata salah satu warga Kembangan Selatan, Munaroh.
Menurut Lurah Kembangan Selatan, Endang Suherman, setiap warga yang akan membeli minyak goreng harus memiliki kupon. Kupon tersebut diperoleh melalui ketua RT dan RW setempat. Selain itu, setiap warga hanya dibatasi membeli minyak goreng sebanyak 5 kilogram.
Endang menambahkan, dengan adanya operasi pasar ini, masyarakat tidak mampu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan membeli minyak goreng yang lebih murah. “Saya sangat bersyukur dengan adanya operasi pasar di wilayah ini. Terlebih antusias masyarakat yang sangat tinggi untuk mendapatkan minyak goreng,” ungkapnya.
Dalam operasi pasar ini, pemerintah bekerja sama dengan produsen minyak goreng sampai dengan Agustus nanti. Pada bulan Maret lalu, operasi pasar dilaksanakan di dua kelurahan, Angke dan Duri Kosambi. Sedangkan di bulan April ini, pemerintah menggelar operasi pasar di 13 kelurahan, di antaranya Wijaya Kusuma, Maphar, Tegal Alur, Pekojan, Jelambar Baru, dan Kembangan Selatan.
Senin
Opsar Minyak Goreng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot