Beberapa minggu yang lalu seorang teman wanita saya pergi clubbing dengan rekan-rekannya. Di sana, beberapa pria berusaha berkenalan dengan rombongan teman saya itu. Sepertinya salah satu dari pria-pria tersebut menyukai teman saya dan meminta nomer telponnya.
Menurut teman saya, pria tersebut cukup oke dan sepertinya memang pria baik-baik, jadi dia memberikan nomer HP-nya kepada pria tersebut. Anyway, it’s always good to make new friends, right? Dan dari sini, inti artikel ini dimulai.
Setelah perkenalan di malam itu, si pria mencoba untuk mengenal teman saya lebih jauh dan berusaha membawa hubungan mereka lebih jauh dari sekadar kenal nama dan muka saja. Dalam bahasa awamnya, dia mulai PDKT pada teman saya itu.
Hampir setiap hari si pria mengirim SMS, bahkan terkadang bisa sampai berkali-kali dalam sehari. Dan itu tidak termasuk telpon dan ajakan dinner atau sekedar bertemu untuk hang out.
Karena teman saya itu sudah memiliki partner dan sedang in-relationship, terlebih lagi memang sejak awal dia hanya menganggap si pria sebagai seorang yang baru dikenal, jadi dia sama sekali tidak mempedulikan SMS, telpon dan ajakan si pria tersebut. Sebagian besar SMS si pria tidak pernah dibalas dan telponnya tidak pernah diangkat, apalagi ajakannya untuk bertemu. Dan hal ini berlangsung hingga beberapa minggu ke depan.
Hingga suatu hari, mungkin akibat putus asa karena teman saya itu tidak pernah memberikan respon yang positif, si pria akhirnya mengirimkan SMS seperti ini:
“Hi. Kenapa sih, kamu gak pernah bales sms dan angkat telpon dari aku? Kamu marah yah sama aku? Aku salah apa sama kamu? Kalau aku ada salah please kasih tau aku.”
Mantap! Sebuah manuver langkah yang cantik.. dan juga sangat menyedihkan.
Keesokan harinya, teman saya menceritakan kejadian itu kepada saya. Dan sambil mengernyitkan keningnya dia berkata, “Ih.. aneh banget deh nih cowok. Ngapain SMS beginian? Gue kan baru kenal dia, dan kita baru ketemu sekali doang. Kok dia sampe berpikir kalo gue marah sama dia sih? GR banget sih. Biasa aja kaliii..”
Mendengar itu, saya hanya tertawa keras-keras dalam pilu. Satu lagi pria yang clueless mengatasi masalah romansa. Berapa banyak dari Anda yang pernah melakukan hal yang sama? Anda bertemu dan berkenalan dengan seorang wanita, mungkin di club, mungkin di gym, mungkin di tempat ibadah atau di resepsi pernikahan, Anda sudah sempat berbicang-bincang dengannya, mungkin juga bercanda dan tertawa bersama. Anda merasa kalau dia juga tertarik pada Anda. Dan Anda merasa memiliki peluang yang cukup besar untuk mendapatkan si wanita.
Tapi, ketika Anda melancarkan serangan SMS dan telpon, responnya tidak seperti yang Anda harapkan. Dia tidak membalas SMS Anda, tidak mengangkat telpon Anda, dan selalu menolak ajakan Anda untuk bertemu. Membuat Anda panik dan bertanya-bertanya, “Kenapa dia jadi dingin dan cuek? Bukankah waktu itu, kita sudah asik dan konek?” Dan akhirnya membuat Anda membuat kesalahan fatal seperti si pria dalam cerita saya di atas.
Anda berpikir terlalu jauh dan terlalu serius. Anda pikir hanya dengan sekali dua kali bertemu, bincang-bincang basa-basi dan beberapa kali ping-pong SMS, Anda sudah memiliki suatu ikatan khusus dengannya. You think you had ‘something’ between you and her.
Tapi sayangnya, ‘something’ itu hanya ada di kepala Anda saja. Ikatan khusus yang Anda rasakan hanyalah ilusi Anda saja. Hal itu timbul karena Anda selalu memikirkan si wanita setiap saat, mengulang-ngulang kejadian saat Anda bertemu dengannya di waktu lalu, bahkan Anda sampai menghayal apa yang akan terjadi bila Anda bertemu dengannya lagi. Ah, alangkah indahnya.. that ‘something’ between us..
Ketika image si wanita sudah terekam dengan kuat di memori Anda, hasilnya adalah Anda jadi MERASA kalau Anda sudah mengenal dia cukup lama. Anda MERASA bahwa ada sesuatu di antara Anda dan dia. Anda MERASA BAHWA SI WANITA PUN MERASAKAN HAL YANG SAMA SEPERTI ANDA.
Ketahuilah Sobat, bagi si wanita ANDA MASIH ORANG ASING yang kebetulan bertemu dan berkenalan beberapa waktu yang lalu. Yang dapat dia asosiasikan tentang Anda adalah SEORANG KENALAN BARU. Hanya kenalan saja, teman pun bukan. Kecuali apabila Anda dan dia berkenalan lewat seorang teman, masih ada kemungkinan dia menganggap Anda sebagai TEMAN BARU.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan apabila Anda sudah terlanjur melakukan kesalahan seperti si pria yang saya ceritakan tersebut? Mengundurkan diri sebelum Anda mempermalukan diri Anda lebih jauh lagi. Lupakan ilusi bahwa ada ‘something’ di antara Anda dan dia. Move on with your life dan temui wanita-wanita baru lainnya.
Kalau cewek tertarik pada Anda, tentu dia akan membalas SMS dengan gesit, mengangkat telpon Anda dengan ceria dan pastinya bersemangat ketika Anda mengajaknya untuk bertemu. Meskipun jelas akan selalu ada permainan ‘jual mahal’ yang selalu digunakan para wanita, tapi apabila dia tertarik pada Anda, secara keseluruhan respon yang Anda dapatkan adalah respon yang positif.
So keep your head clear dan jangan termakan oleh ilusi yang Anda buat sendiri.
Rabu
Is There Something Between Us?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot