Kalau kamu membuka inbox Hitman System, kamu bisa melihat setumpuk email yang mengkritik apa yang saya, Kei, dan Jet lakukan dengan Hitman System.
Mungkin kritik adalah istilah yang terlalu lembut, karena sekalipun ada banyak yang mengutarakannya dengan sindiran, ada jauh lebih banyak pengirim email yang tidak bisa menjauhkan diri dari ucapan 'brengsek,' 'kurang ajar,' 'busuk,' dan 'bajingan.'
Kami biasanya tersenyum untuk mengalihkan rasa iba dan simpati yang kami rasakan karena para pengirim email itu sama sekali tidak mengerti apa yang mereka lakukan.
Saya sangat mengerti di mana tempat para pengirim email tersebut berdiri. Mereka adalah para prajurit Sailormoon, pembela kesucian cinta. Mereka sangat menjunjung tinggi nilai kemurnian, ketulusan, kekudusan, dan keagungan dari hubungan kasih sayang antara cowok-cewek.
Mereka membenci orang yang memakai taktik, tehnik, tips and trik, atau strategi dalam hal percintaan. Siapa pun yang menggunakan hal-hal seperti itu untuk mendapatkan kekasih dianggap rendahan dan menyedihkan.
Selama ini sudah terlalu banyak cerita tentang kerusakan yang disebabkan manipulasi dalam berhubungan. Jadi tidak heran para Prajurit Pembela Cinta itu langsung panas membara ketika melihat kehadiran saya, Kei, dan Jet dengan revolusi Hitman System.
Unfortunately, you get it all wrong here. What you may want to hate is the Game, not the players.
Prinsip game adalah titik krusial utama yang menyebabkan kami mengembangkan Hitman System. Bukankah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa there is always a game in everything that we do in this world.
Sebagian orang menyebutnya sistem, sebagian lainnya kebijakan, adat, norma, undang-undang, dan sebagainya. Tapi, semuanya itu mengacu pada prinsip yang sama yakni jika kamu tidak mengikutinya, maka kamu akan kehilangan sesuatu atau ketinggalan dibandingkan orang lain.
Dalam Hitman System, saya dan rekan-rekan instruktur lebih suka menyebutnya sebagai game agar tidak terkesan menakutkan. Sebagaimana dalam kantor dan kehidupan keluarga, petualangan cinta juga memiliki game-nya tersendiri.
Jika tidak ada game, mengapa perlu ada puluhan buku baru keluar setiap bulannya yang membicarakan tentang hubungan cinta? Jika tidak ada game, mengapa kolom konsultasi romance selalu menjadi kolom wajib dalam setiap majalah yang populer? Jika tidak ada game, mengapa kamu tidak bisa berhasil mendapatkan cewek-cewek yang kamu inginkan dengan cara menjadi dirimu yang apa adanya?
Game Romance tidak bekerja seperti yang kamu duga, bahkan jauh dari anggapan umum yang selama ini beredar. Kesuksesan kehidupan cinta tidak tergantung pada seberapa ganteng dan kaya dirimu. Kamu bisa saja menjadi cowok yang berbodi atletis, fashion trendy, dan tajir setengah mati, tapi tetap aja kepayahan mendapat hubungan dengan cewek yang kamu inginkan.
Saya percaya setiap cowok berhak memiliki kesempatan mencoba mendapat cewek yang dia inginkan. Dan game yang ada dalam pasar romansa tidak berpaku pada status finansial atau kondisi biologis yang kamu miliki.
Tidak peduli berapa juta orang menyangkalinya, petualangan romance tidak lebih dari sebuah set game yang besar. Romance bukan sesuatu yang terjadi begitu saja, apalagi tidak diduga-duga seperti yang digambarkan dalam film-film Hollywood.
Game romance juga bekerja dengan teknik dan paradigma yang sama sekali bertentangan dengan common sense kamu. Selama ratusan tahun kita dimanjakan oleh stereotip percintaan yang absurd, jauh dari kenyataan.
Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun membaca berbagai referensi tentang perkembangan kebudayaan manusia, mulai dari pendekatan biologis, sosial, hingga psikologis.
Seorang pemikir terkemuka dalam bidang hubungan cowok-cewek pernah berkata, "Ketika Tuhan menciptakan pria dan wanita, Dia lupa memberikan manual tentang bagaimana memulai hubungan romance antar keduanya." Mungkin kamu bisa menganggap Hitman System sebagai manual yang hilang tersebut.
Once again, guys, you are free to hate the game, but it's no use to hate the players. No need to hate Hitman System cos we don't create the game; we just exposed and made it teachable. Even the players sometimes hate the game, but they still need to learn it because they are trying to do their best to improve their life and reach their dream.
Apakah kamu termasuk pribadi yang suka berfokus pada kebencian, atau pribadi yang suka belajar dan meningkatkan kualitas hidupnya sebaik mungkin?
Apapun pilihanmu, kami akan tersenyum dan berharap kamu akan menemukan kepuasan di sana. May the force be with you.
Selasa
Paradigma Game
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot