Jumat

Alergi Bisa Disembuhkan, Mengapa Tidak?

Apakah Anda atau Keluarga Anda Menderita Alergi? Alergi adalah sebuah kegagalan fungsi imunitas/kekebalan tubuh di mana seseorang mengalami sensitivitas berkelebihan terhadap suatu bahan atau zat.


Setiap orang sebenarnya mempunyai suatu alergi terhadap suatu zat, tetapi hal ini bisa saja tidak diketahui dan tidak muncul sebagai suatu reaksi alergi karena tergantung dari kemampuan tubuh untuk menekan gejalanya.

Gejala yang timbul dapat bermacam macam seperti bersin bersin, mata berair, hidung tersumbat, gatal gatal,eksim, batuk, sesak nafas, bahkan asma, dan lain-lain.

Zat yang menimbulkan alergi disebut alergen dan gejala tersebut timbul setelah seseorang yang alergi terpapar dengan alergen, yang jenisnya bisa bermacam macam seperti debu, tungau, kapuk, bulu anjing, bulu kucing, susu, telur, MSG, kaporit bahkan beras dan juga gandum.

Bila Anda mengaiami salah satu saja gejala tersebut di atas saat erpapar/kontak/konsumsi suatu alergen dan kejadian tersebut selalu berulang bila terpapar/kontak/konsumsi alergen yang sama, maka anda adalah penderita alergi

Faktor keturunan : seorang anak dengan satu orang tua yang menderita alergi, mempunyai risiko 30% untuk alergi dengan suatu bahan. Bila kedua orang tua alergi, risiko meningkat menjadi 60%.

Bagaimana cara mengetahui Alergen penyebab alergi Anda?
Segera lakukan tes alergi untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang menyebabkan Anda alergi. Deteksi secara biofisika menjanjikan kenyamanan karena tanpa suntik dan tanpa sakit serta hasilnya instan/ saat itu juga

Bagaimana cara terapi alergi?
Terapi alergi dewasa ini adalah hanya untuk menekan gejala atau risiko alergi misalnya dengan terapi obat seperti antihistamin, kortison, adrenalin, dan sebagainya. Terapi ini sangat menolong untuk kasus yang akut tetapi tidak untuk yang alergi kronis

Yang banyak dilakukan penderita saat ini adalah dengan menghindari alergen yang bersangkutan di mana ini sangat sulit dijalankan. Misalnya saja, bagaimana cara menghindari debu yang notabene selalu ada, atau selalu pantang gandum? Sangatlah sulit bukan? Atau pasien sudah melakukan pantangan namun gejala alergi masih selalu timbul.

Terapi Alergi Metode Biofisika merupakan salah satu pilihan terapi alergi yang bisa menghilangkan alergi yang Anda derita

Terapi Metode Biofisika dikembangkan di Jerman tahun 1987 dan sudah digunakan di 54 negara termasuk Indonesia. Banyak uji klinik dilakukan untuk membuktikan efektifitasnya. Hasil uji klinik menunjukkan keberhasilan Terapi Alergi Metode Biofisika antara 85 — 97%.

Konsep Terapi Biofisika
Dalam ilmu biofisika, setiap substansi terdiri dari energi dan menghasilkan energi sel tubuh manusia, sama seperti virus, bakteri, pollen, juga mengeluarkan energi masing masing yang berbeda.

Energi yang dikeluarkan adalah dalam bentuk gelombang, jadi mempunyai panjang gelombang yang berbeda dan spesifik.

Tubuh manusia mempunyai gelombang-gelombang yang spesifik dan membentuk 1 spektrum gelombang individual yang normal dan dapat dideteksi dengan alat terapi biofisika/ bioresonansi.

Adanya bahan asing dalam tubuh yang juga mengeluarkan gelombang lain yang spesifik, akan mengganggu pola gelombang normal tubuh sehingga menimbulkan gangguan pada sel tubuh untuk berfungsi secara normal

Terapi dengan metode Bioresonansi mampu mengeliminasi gelombang abnormal dari bahan asing/alergen dan mengalirkan gelombang normal tubuh sehingga akhirnya menghilangkan sensitivitas yang berkelebihan terhadap alergen tersebut.

Bagaimanakah Terapi Alergi Metode Biofisika dilakukan?

Dokter akan melakukan identifikasi terhadap alergen yang menimbulkan gejala alergi terlebih dahulu dan baru akan mendiskusikan rencana terapi secara individual
Banyak sedikitnya sesi terapi yang diperlukan bervariasi dan sangat individual, karena tergantung dari banyaknya jumlah alergen yang menimbulkan masalah

Terapi ini mempunyai kelebihan di antaranya : dilakukan tanpa menggunakan obat, tanpa tindakan invasif apapun terhadap pasien (tanpa suntik, tanpa listrik), dan tidak ada batasan usia untuk pelaksanaannya. (Sumber: Apotek Yasty Medika)