Kamis

Agen Asuransi, Pendapatan, dan Peluang


Agen asuransi tidak terlepas dari jaringan sosial atau bisnis. Dengan banyaknya jaringan, mereka akan lebih mudah untuk menjual produk asuransinya. Tapi, bermodalkan itu saja tidaklah cukup, mereka juga harus punya kemampuan persuasif.

“Bapak jadi agen asuransi aja, nanti gampang deh. Bapak sendiri kan, sering ketemu orang, jadi jualannya juga akan lebih mudah,” kalimat itulah sering kali diucapkan oleh hampir semua nara sumber yang diwawancarai AdInfo.
Mereka berpikir kalau seorang wartawan bisa juga “bekerja sambilan” sebagai seorang agen asuransi. Bukan hanya itu, mereka pun terus mengilustrasikan sejumlah uang yang akan didapat. “Lumayan, sebagai tambahan,” kata mereka.
Tapi, lanjut mereka, kalau sudah bisa mendapat banyak nasabah, bisa jadi profesi agen asuransi bukan lagi sebagai kerja sampingan, namun menjadi kerjaan utama. Kenapa begitu, ya karena pendapatannya cukup besar. Bahkan ada yang bisa meraup pendapatan 1 milyar per tahun.
Cukup menggiurkan memang. Tapi, jangan hanya dilihat dari hitungan pendapatan yang disebutkan di atas. Seorang agen asuransi, dalam tahun-tahun pertamanya, meskipun persentase komisinya bisa 30% dari premi nasabahnya, harus bekerja ekstra keras.
Mereka pun tetap memiliki target dalam periode tertentu. Ada yang per 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Jika tidak memenuhi target nasabah yang ditentukan, mereka pun bisa “dikeluarkan”.
Di samping itu, agen asuransi pun harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapai nasabah. Mereka harus rela mengalah kepada calon nasabahnya. Memberikan pengertian lebih luas mengenai manfaat asuransi. Maklumlah, sebagian masyarakat belum mengerti benar manfaat dari asuransi, apalagi dalam asuransi harus ada kewajiban finasial yang harus dibayar setiap periodenya.
Selain langsung menjadi agen asuransi, ternyata ada juga yang memulai profesi tersebut dengan berawal sebagai nasabah. Setelah menjadi nasabah dan merasakan manfaatnya, mereka pun langsung menjadi agen asuransi. Mereka coba-coba dan akhirnya bisa berhasil.
Namun, ada pula seorang agen asuransi yang memang sudah mendapat gelar dokter, tapi karena ijin prakteknya harus di luar pulau Jawa, maka dia memutuskan untuk menjadi agen asuransi. Akhirnya, dia bisa berhasil dan bisa menjadi pimpinan di sebuah perusahaan asuransi dengan pendapatan ratusan juta rupiah dan menjadi anggota MDRT (Million Dollar Round Table)—sebuah kenggotaan bergengsi kelas internasional dari seorang agen asuransi.
Seperti cerita Unit Manager SequisLife, Albertus Magnus Sugiarto, yang rela melepas posisi manajer di sebuah perusahaan sepatu ternama. “Sebelumnya, saya memang nasabah SequisLife, tapi karena saya sudah merasakan manfaatnya, saya berani untuk menjadi agen asuransi di sini. Akhirnya, saya pun melepas jabatan lama saya dan memutuskan untuk menjadi agen asuransi SequisLife ,” jelasnya.
Menurutnya, seorang agen asuransi itu harus bisa menyesuaikan suasana. Mereka harus bisa melayani, memberikan solusi, menggali kebutuhan nasabah, dan memberikan keterangan secara jujur. Jangan hanya mengejar target, yang penting pelayanan kepada nasabah.

Peluang Kerja

Menurut Eddy KA Berutu, Direktur Eksekutif AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), seperti yang dilansir laman resmi AAJI, Saat ini (sampai Juni 2007), industri asuransi jiwa baru menyerap tenaga kerja/agen asuransi jiwa sebanyak 153.000 orang. Dalam 5 tahun ke depan, AAJI mentargetkan jumlah agen asuransi jiwa sebanyak 500.000 orang.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi jiwa, pasar industri asuransi jiwa ke depannya akan semakin cerah. Berbagai hal tak terduga yang dialami oleh masyarakat, misalnya kecelakaan, kematian mendadak, serangan sakit atau penyakit, membuat mereka semakin aware untuk memproteksi diri dengan polis asuransi jiwa. Kondisi ini akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan tenaga pemasaran yang terampil dan andal. Ini merupakan peluang dan kesempatan kerja.
Masih menurutnya, profesi agen asuransi jiwa, yang secara faktual terbuka lebar bagi para angkatan kerja baru, saat ini bisa menjadi satu pilihan profesi yang tepat dan mulai diminati oleh para pencari kerja maupun profesional yang sudah bekerja.