Menjelang Ujian Nasional (UN) atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN), banyak murid sekolah yang berlomba-lamba mencari lembaga bimbingan belajar (bimbel). Sebagian yakin kalau bimbel dapat membantu mereka mencapai nilai yang diinginkan.
Di balik semua itu, bagaimana sebenarnya kualitas bimbel bila dibandingkan sekolah. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangannya? Berikut beberapa hal yang menjadi perbedaannya :
1.Kualitas guru di bimbel tentunya berbeda dengan di sekolah. Guru bimbel biasanya adalah lulusan Perguruan Tinggi (PT). Berbeda dengan sekolah. Kalau bukan lulusan PT, bagaimana guru bimbel bisa meloloskan anak didiknya untuk lulus salam ujian masuk PT.
2.Selain ujian saringan masuk, guru bimbel juga harus memiliki talenta dalam mengajar yang baik. Setelah itu, mereka biasanya akan diuji lagi dengan mengajar di kelas selama beberapa bulan. Kemudian, anak murid mereka akan menilai apakah guru baru tersebut layak atau tidak dipertahankan sebagai pengajar.
3.Kualitas guru-guru di bimbel pun kerap diberikan pembinaan oleh pengajar yang senior atau juga melalui kantor pusat mereka (bila merupakan bimbel waralaba). Dengan begitu, wawasan mereka pun akan semakin luas.
4.Pendapatan guru atau pengajar merupakan hal yang tidak boleh dilupakan. Rata-rata, pengajar bimbel yang sudah 5 tahunan mengajar, gajinya pasti di atas 2 jt. Berbeda dengan guru, tapi guru sekolah memunyai berbagai jaminan untuk kebutuhan hidupnya.
5.Fasilitas mengajar merupakan hal yang berbeda antara bimbel dan sekolah. Rata-rata bimbel memiliki fasilitas seperti ruangan berpendingin, menggunakan white board dengan spidol berwarna, alat bantu audio visual, bahkan komputer.
6.Cara mengajar yang efektif dan tidak membosankan merupakan hal yang patut dikuasai oleh seorang pengajar. Mereka akan lebih baik bila memiliki rasa humor sekaligus menghibur dalam mengajar. Di bimbel, seorang pengajar harus memiliki itu semua bila mereka tidak ingin kehilangan anak didiknya. Lain halnya dengan sekolah, hanya sedikit guru yang memiliki hal tersebut dengan berbagai alasan. Pengajar bimbel pun, istilahnya memiliki waktu 24 jam untuk ditanya oleh muridnya perihal kesulitan belajar mereka. Belum lagi keramahtamahan pengajar bimbel yang sudah menjadi keharusan.
7.Kemudian adalah mengenai evaluasi belajar. Sebagian besar bimbel, menyimpan evaluasi murid-muridnya dengan rapih di komputer. Sehingga setiap murid dapat diketahui kelemahannya dan berguna untuk mengakselerasi kepintaran murid.
8.Ada perbedaan antara materi pengajaran di sekolah dan bimbel. Sekolah, kebanyakan mengajarkan ilmu yang bersifat teoritis, sedangkan bimbel lebih memberi ilmu-ilmu yang praktis. Bimbel sering mengajarkan anak muridnya “jalan pintas” dalam mengerjakan soal-soal.
9.Bimbel juga memiliki guru atau ruang konsultasi buat mereka yang memiliki masalah selain pelajaran-pelajaran yang bersifat formal. Bimbel sering menyediakan layanan konsultasi mental sebagai solusi dari permasalah kehidupan sehari-hari anak murid.
10.Terakhir, adalah wibawa guru. Sering kali, pengajar bimbel tidak lebih ditakuti dari guru sekolah. Tapi, itu juga tergantung dari gurunya dalam bersikap ketika mengajar atau di luar jam belajar.
Minggu
Apa Beda Sekolah dan Bimbel?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot