Kebebasan untuk merayakan Imlek, terlebih hari raya ini dijadikan sebagai hari libur nasional, tentu akan membuat suasana semakin semarak. Setiap keluarga Tionghoa diharuskan membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka untuk menyambut datangnya tahun baru.
Di samping membersihkan lingkungan sekitar, setiap keluarga Tionghoa membuat
berbagai hidangan menyambut Imlek yang terbuat dari daging ayam, bebek, ikan dan sapi / babi, serta manisan dan buah-buahan. Tak ketinggalan pula para orang tua membelikan baju baru untuk anak-anaknya dan mempersiapkan bingkisan angpao saat mengunjungi kerabat dan keluarga.
Ketika malam Tahun Baru tiba, seluruh keluarga berkumpul bersama. Di wilayah utara Tiongkok, setiap keluarga memiliki tradisi makan kue bola apel, yang dalam bahasa Tionghoa-nya disebut Jiao, pelafalannya sama dengan kata bersama dalam bahasa Tionghoa. Sehingga kue bola apel sebagai simbol kebersamaan dan kebahagiaan keluarga. Selain itu Jiao juga bermakna datangnya tahun baru.
Di wilayah selatan Tiongkok, masyarakatnya suka sekali memakan kue manisan Tahun Baru (yang terbuat dari tepung beras lengket), yang melambangkan manisnya kehidupan dan membuat kemajuan dalam Tahun Baru ini (dalam bahasa Tionghoa kata "kue" dan "membuat kemajuan" memiliki pelafalan yang sama dengan kata gao). Menjelang jam 12 malam, setiap keluarga akan menyalakan petasan.
Hari pertama Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa menggunakan baju baru dan
mengucapkan selamat kepada orang yang lebih tua. Anak-anak yang mengucapkan tahun baru kepada yang lebih tua, akan mendapatkan angpao (uang). Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, mereka saling mengunjungi teman dan kerabat dekatnya.
Selama masa perayaan Tahun Baru Imlek, pada umumnya jalan-jalan di area perdagangan penuh sesak dengan keluarga Tionghoa yang berbelanja untuk keperluan Imlek. Di beberapa tempat di luar negeri biasanya diadakan berbagai acara hiburan menyambut Imlek seperti pertunjukkan Barongsai dan Naga, pasar bunga dan pameran klenteng.
Kemeriahan di Pusat Perbelanjaan
Setelah hari ke 15 bulan pertama dalam kalender Lunar, adalah waktu diadakannya Festival Lentera, yang menandakan berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek. Sepekan menjelang perayaan Imlek, pasar dan pusat perbelanjaan seperti mal dimeriahkan dengan penjualan berbagai asesoris, buah-buahan, manisan dan perlengkapan lainnya. Pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta mulai diserbu pengunjung yang berbelanja keperluan Imlek.
Hasil pantauan Adinfo, di beberapa pusat perbelanjaan modern seperti Mal Puri Indah, Citraland dan Mal Taman Anggrek, pengunjung sibuk berbelanja. Hal yang sama juga terjadi di pasar tradisional seperti Pasar Puri Indah dan lainnya. Pengelola pusat-pusat perbelanjaan modern tidak mau ketinggalan dalam merebut pangsa pasar dengan menggelar diskon besar-besaran.
Aneka produk yang didiskon mulai dari sepatu, pakaian anak-anak hingga dewasa, furnitur, perlengkapan dan hiasan Imlek seperti lampion dan lainnya. Dengan program-program menarik itu, akan menambah minat masyarakat untuk berbelanja. Diakui Manager Mal Puri Indah, Elpranusa Justia, saat ini, daya beli masyarakat mulai meningkat kembali. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung di Mal Puri Indah.
Selain itu, dalam rangka turut memeriahkan tahun baru Lunar yang jatuh pada hari Senin 26 Januari 2009, Mal Puri Indah menggelar serangkaiaan acara menarik yang bertajuk Exotic China. Acara berlangsung mulai tanggal 8 Januari-1 Februari 2009 ini mengusung berbagai macam kesenian dan budaya Tionghoa yang terkenal dengan gaya atraktif dan dinamis.
Menurutnya, suasana khas Imlek yang digelar setiap tahunnya sangat dirasakan di Mal Puri Indah sepanjang penyelenggaraan Imlek ini. Jadi tak perlu mengeluarkan kocek yang banyak untuk jauh-jauh pergi ke negri bambu untuk bernostalgia dan merayakan datangnya tahun Kerbau di tahun 2009 ini.
Dengan dekorasi yang didominasi warna merah, warna yang menjadi ciri khas Imlek, Mal Puri Indah berhias sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesan eksotik yang terpancar dari sisi backdrop panggung dengan ditambah tanaman bambu dan ornamen gantung di area center court.
Tak ketinggalan pula, di setiap pintu masuk mal, suasana Imlek pun sudah mulai terasa dengan dekorasi bunga Mei Hwa yang cantik didukung dengan lampu-lampu yang menyala sehingga suasana sekitar semakin semarak.
Dalam perayaan Imlek kali ini, Mal Puri Indah juga melakukan aksi sosial dengan mengundang anak-anak dari Panti Asuhan Chaterine Booth. Terlihat kemeriahan dan sukacita terpancar dari raut wajah anak-anak panti yang hadir pada saat itu. Bukan itu saja, kumpulan pengunjung Mal Puri Indah yang melihat acara tersebut pun membuat suasana Mal Puri Indah semakin meriah dan semarak.
Acara menarik lainnya pun disuguhkan seperti penampilan lucu si Melson ”Boboho”, artis Dewi Gita, Chinese Classical Instrument-Dance-Opera, China Orchestra, Tarian Seribu Tangan, Shaolin, Wushu, Rampak Tambur show dan lainnya. Selain itu, yang tidak kalah menarik adalah pertunjukan khas Imlek yang atraktif yakni Barongsai Lantai dan Barongsai Patok Besi yang ditampilkan oleh grup Kong Hang Hong yang telah menjuarai berbagai turnamen diberbagai negara.
Liukan dan lompatan yang mendebarkan dari atraksi barongsai digelar pada tanggal 10, 17, 25 dan 26 Januari 2009 lalu. Sedangkan bagi adik-adik yang menyukai kompetisi, digelar pula kompetisi kreativitas membuat bunga lotus yang diadakan pada tanggal 18 Januari 2009 lalu.
Selain menyuguhkan aneka hiburan, dalam merayakan Imlek kali ini, Mal Puri Indah juga bekerja sama dengan salah satu yayasan peduli lingkungan Greenpeace, dimana selama satu minggu tanggal 5-11 Januari 2009 lalu, Greenpeace membuka booth (pameran) yang terletak di lantai dasar mal. Dalam kesempatan itu, Greenpeace menampilkan sebuah art performance tentang global warming yang masih menjadi isu paling hangat saat ini.
Jumat
Kebiasaan Dan Kemeriahan Imlek
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot