Seperti yang kita ketahui, sebagian besar nilai saham dunia melemah setelah nilai saham Wall Street yang dibuka anjlok. Saat meluasnya keprihatinan pasar terhadap kemerosotan ekonomi yang dikhawatirkan tak dapat diatasi oleh paket penyelamatan ekonomi AS. Ini pun berimbas ke negara-negara Asia, khususnya Indonesia.
Terjadinya krisis ekonomi global ternyata tidak memengaruhi rencana PT Lippo Karawaci Tbk membangun mega proyek The St Moritz Penthouses and Residences yang telah terjual lebih dari 80 persen. Ini terlihat pada tanggal 25 Oktober 2008 lalu, PT Lippo Karawaci Tbk melaksanakan syukuran pembangunan kontruksi mega proyek The St. Moritz Penthouses and Residences bertemakan “Lippo Membangun Bangsa”.
Seperti diketahui, Lippo Group merupakan pengembang terbaik dan terbesar di Indonesia versi Euromoney (sebuah organisasi yang berpusat di eropa). Lippo Group juga masuk dalam 10 besar pengembang terbaik (best developer) di Asia. Bahkan, Lippo Group telah 3 kali memperoleh penghargaan dalam 4 tahun terakhir dari lembaga bergengsi ini. Saat ini pun, bisnis Lippo Group sudah melebar ke China, Hongkong, Korea Selatan, Filipina, dan Singapura.
Menurut CMO The St Moritz, Michael Riady, visi dari pembangunan proyek ini, selain pengembangan usaha, adalah memberikan kontibusi bagi pembangunan wilayah maupun masyarakat luas.
“Dibangunnya mega proyek The St Moritz Penthouses and Residences diharapkan mampu mendorong, menunjang serta menggerakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Sentra Primer Baru Barat. Selain itu, mampu memberikan multiplier effect bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat luas, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja, kontribusi pajak, dan sentra perdagangan baru,” tukasnya.
Lebih jauh Michael menuturkan, dengan mengusung konsep 11 in 1 pertama kali di dunia, The St Moritz Penthouses and Residences yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas luar biasa seperti indoor Seaworld Aquarium yang merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Michael juga menambahkan, penjualan kondominium di tiga menara (tower) proyek The St Moritz Penthouses and Residences yakni, The Presidential Suit Tower, The Ambassador Suite Tower dan The Royal Suite Tower mengalami penjualan yang fantastis.
“Sejak diperkenalkan ke publik pada bulan April 2008 lalu, proyek ini sudah terjual lebih dari 80 persen,” ucapnya.
Proyek The St Moritz Penthouses and Residences dirancang oleh DP Architects (Singapura) dan beberapa konsultan kelas internasional lainnya. Kota global ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas ekslusif seluas 1 juta meter persegi (sekitar 150 kali ukuran lapangan bola). The St Moritz akan menjadi ikon baru di pusat Jakarta mencangkup pembangunan 17 gedung pencakar langit yang di antaranya adalah gedung 65 lantai yang akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia.
Konsep fasilitas 11 in 1 akan dielaborasikan menjadi pembangunan shopping mall seluas 500.000 meter persegi, hotel bintang 5 dengan 500 kamar, convention centre seluas 6000 meter persegi, 1500 unit apatemen mewah, Rumah Sakit Siloam dengan akreditasi internasional JCI, sekolah swasta, kapel pernikahan, atraksi indoor Seaworld, sport country club, spa dan juga fasilitas helikopter untuk ke bandara.
Dalam pembangunan mega proyek ini, turut terlibat pula arsitek taman terkenal di dunia, Bill Bensley. Di mana pada tahun 2007 lalu, Majalah TIME menempatkan Bill Bensley sebagai arsitek taman nomor satu di dunia.
Lulusan Harvard University ini telah merancang lebih dari 120 properti di kurang lebih 25 negara di dunia. Portofolio rancangannya antara lain, Four Seasons Hotel, Grand Hyatt, dan JW Marriott di seluruh dunia.
Pada tahap pertama, proyek ini diharapkan selesai dalam waktu 3 tahun dengan target pembukaan pusat perbelanjaan pada tahun 2011. Diikuti dengan menara residensial dan fasilitas-fasilitas utamanya pada kuartal empat 2011.
Selasa
Telah Terjual 80 Persen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot