Meskipun Lebaran sekitar 2 minggu lagi, tapi persiapan untuk menyambutnya sudah terasa jauh-jauh hari. Hal ini terlihat di pasar atau pusat-pusat grosir perbelanjaan kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian.
Tidak ketinggalan tempat pegadaian barang, jasa penitipan barang ini semakin hari semakin ramai dikunjungi nasabahnya. Masyarakat ada yang menggadaikan barang karena butuh tambahan uang untuk ongkos mudik, tapi ada juga yang hanya sekedar menitipkan barang dengan alasan keamanan. Semakin mendekati hari ‘H’, tingkat nasabah yang ingin menggunakan jasa perusahaan itu semakin meningkat.
Meski pegadaian mulai ramai, banyak pula pemilik kendaraan bermotor menjaminkan barangnya ke lembaga keuangan swasta. Seperti yang diketahui, lembaga swasta tidak perlu menitipkan barangnya, cukup dengan menaruh surat-surat resmi saja, maka dana pun akan segara cair.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, masyarakat yang strata kehidupanya menengah ke bawah terlihat mulai membanjiri pegadaian untuk menggadaikan barang-barang. Kebanyakan dari mereka mengagunkan telepon selulernya. Bahkan bukan pegadaaian pemerintah saja yang diburu oleh masyarakat. Lembaga-lembaga swasta yang menyediakan layanan pegadaaian pun tidak luput dari serbuan warga.
Ketua Koperasi Mutiara Jaya Bersama, Drs Mohammad Kiki mengatakan, pegadaian merupakan salah satu layanan yang tersedia di koperasi ini. Penggadaiaan nasabah mengalami peningkatan sekitar 30-50 persen pada pertengahan bulan puasa ini. ”2 minggu sebelum hari raya nanti, saya yakin akan meningkat hingga 100%,” tukasnya.
Menyadari meningkatnya kebutuhan warga terhadap jasa pegadaian, koperasi ini memunyai layanan pegadaian yang cepat. Hal inilah yang bisa dikatakan sebagai keunggulan koperasi jika dibandingkan dengan pegadaiaan pemerintah. ”Di sini, prosesnya cepat. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja,” ungkapnya.
Selain menjelang hari raya, pegadaian akan terlihat ramai ketika menjelang tahun ajaran baru. Dalam waktu-waktu tertentu, masyarakat yang terdesak kebutuhan uang tunai untuk mendaftar sekolah akan lari ke pegadaian dan koperasi.
Ini dijadikan pilihan karena persyaratannya dinilai mudah dan bunganya ringan. Dibandingkan harus meminjam dari bank yang pencairannya paling cepat bisa satu minggu setelah mengajukan permohonan.
Menurut Drs Mohammad Kiki, untuk tahun ini, pihaknya akan menyediakan dana sebesar-besarnya. ”No limits, kami menyediakan dana yang sangat besar. Hal ini karena ada beberapa bank besar yang back-up koperasi ini," katanya.
Lebih jauh beliau menambahkan, setiap harinya konsumen selalu bertambah. Sekitar dua minggu menjelang Lebaran, koperasi sudah diserbu nasabah yang akan menggadaikan barang. Mereka menggadaikan barangnya ada beberapa macam alasan. Ada yang memang benar-benar butuh dana guna memenuhi kebutuhan di hari raya, ada juga konsumen yang menggadaikan barangnya guna menyimpan barang-barangnya ketika mereka mudik lebaran. ”Jelas hal ini akan lebih aman dibandingkan mereka harus membiarkan barang-barang berharga di rumah yang ditinggal mudik,” tukasnya.
Mohammad Kiki juga menghimbau agar masyarakat menggunakan jasa koperasi atau pegadaian jika membutuhkan uang yang sifatnya mendadak daripada pergi ke rentenir. Menurut dia, sistem penyaluran kredit di koperasi dan pegadaian sangat mudah dan praktis, cepat dan fleksibel dengan bunga yang ringan.
Menambah Modal
Menjelang Lebaran ini, bukan hanya koperasi dan pegadaiaan yang jadi idola. BPR (Bank Perkreditan Rakyat) pun tidak luput dari serbuan para nasabahnya. Dalam hal ini, para pengusaha menengah ke bawah mulai mengantisipasi lonjakan pembeli dengan mempersiapkan stock barang yang banyak.
Dengan begitu, para pengusaha pun sangat membutuhkan cairan dana tambahan guna menambah modal usaha terlebih menjelang hari raya ini.
Dengan layanan cepat dan mudah, banyak pengusaha menengah ke bawah yang datang ke BPR guna mengajukan kredit. Seperti halnya di BPR MJS yang menyediakan layanan kredit jangka pendek dengan persyaratan yang sangat mudah. Dalam hal ini, nasabah hanya menjaminkan BPKB kendaraan atau sertifikat rumah, maka dana yang diinginkan pun segera cair.
Direktur Utama BPR MJS, Ir Putu Suwidana menuturkan, jauh sebelum hari raya, permintaan untuk kredit jangka pendek sudah meningkat. Hal ini karena banyaknya pengusaha yang ingin menambah modal guna penyediaan barang-barang dagangannya. Hal ini bukan hanya berlaku bagi para pengusaha sembako saja. Mulai dari pengusaha baju muslim hingga elektronik pun sudah mengajukan dana dari jauh-jauh hari.
Peningkatan permintaan kredit menjelang hari raya ini bisa mencapai 20-30 %. Di mana pada hari biasa hanya berkisar Rp 800juta, di hari raya ini bisa mencapai Rp 1,5 Milyar. Permintaanya pun sangat beragam. Mulai dari pedagang grosiran yang menambah modal Rp 20 juta hingga nasabah yang mengajukan hingga Rp ratusan juta.
”Untuk pengusaha sembako, sudah mengajukan sejak 6 bulan sebelum hari raya. Hal ini dikarenakan mereka harus berbelanja jauh-jauh hari. Di mana harga beli akan lebih murah jika dibandingkan mereka harus berbelanja 2-3 bulan sebelum hari raya,” tukas Putu.
Tingginya tingkat permintaan dikalangan pengusaha, disebabkan karena banyaknya masyarakat di hari raya yang membeli baju muslim guna dikenakan pada hari Lebaran. Sedangkan hubungannya dengan elektronik, warga pendatang yang pulang mudik banyak yang membeli peralatan elektronik guna dibawa ke kampung halamannya. Hal inilah yang membuat permintaan alat-alat elektronik pun ikut meningkat.
Kamis
Jelang Lebaran, Pegadaian dan Kredit Meningkat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot