Rabu

Liputan Usaha Cuci dan Salon Mobil


Tinggal Pilih, Harga Murah atau Kualitas Bagus?

Selama masih banyak mobil yang lalu-lalang di jalan, sepertinya usaha cuci mobil tidak akan pernah surut. Begitu juga dengan salon mobil yang sering kali menjadi pelengkap tempat-tempat cuci mobil. Setelah dicuci, mobil pun kerap dipoles biar lebih mengkilap.

Air hujan yang mengandung zat asam dan sering menyebabkan karat, juga menjadi alasan lain mengapa jenis usaha ini cukup menjanjikan. Begitu juga debu-debu jalan yang membuat mobil-mobil terlihat kotor dan mengharuskan pemiliknya untuk membersihkan kendaraannya.

Di komunitas Puri Indah dan sekitarnya, usaha cuci mobil cukup berkembang dengan pesat. Tidak harus menghitung puluhan kilo meter bila ingin mencari tempat usaha ini.
Teknologi pencucian yang digunakan pun beragam. Ada yang mengaplikasi “cuci salju”, menggunakan rangkaian mesin pencuci khusus yang berjalan otomatis (quick wash), dan ada pula yang hanya bermodalkan kompresor untuk penyemprot air.

Semuanya ditujukan untuk masyarakat komunitas yang bermacam-macam dan jenis mobil yang dimiliki. Karena teknologi cuci mobil yang digunakan pun akan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan.

Usaha cuci mobil ini pun berkembang karena ada kecendrungan orang malas mencuci sendiri atau memang tidak ada waktu karena kesibukan kerja. Bisa juga karena mereka tidak bisa mencuci dan keterbatasan peralatan yang dimiliki. Seperti tidak ada kompresor sehingga air tidak menyemprot kencang dan mobil tidak tercuci bersih.

Peluang Komunitas
Sekitar tahun 2000 lalu, bisnis cuci mobil atau salon mobil tidak seramai sekarang. Kalau pun ada, mungkin hanya tempat pencucian mobil biasa yang hanya dilengkapi water pressure untuk menyemprot air.

Lain halnya dengan sekarang, banyak tempat cuci mobil yang mengandalkan cuci steam menggunakan uap panas yang dihasilkan dari mesin penghasil uap dengan pressure tinggi atau steam cleaner. Pun quick wash dengan mesin pencucian berteknologi tinggi dan cepat. Sehingga penggunanya tidak perlu menunggu lama. Paling-paling hanya 6 – 15 menit.

Pangsa pasarnya cukup luas, apalagi di komunitas kita, banyak berdiri perumahan-perumahan skala menengah atas yang rata-rata memiliki mobil pribadi. Bahkan di antaranya memiliki lebih dari satu mobil.

Menurut Pemilik HS, Hendra, peluang usaha cuci mobil sangat terbuka lebar. Apalagi jumlah kendaraan motor dan mobil sangat banyak sekarang ini, bahkan terus bertambah tiap tahunnya. Banyak pemilik kendaraan yang enggan mencuci kendaraannya sendiri. Sehingga membuat peluang besar bagi pengusaha cuci mobil.

Seperti yang dilansir dari laman www.wartaekonomi.com, saat ini ada sekitar 5,7 juta kendaraan bermotor yang lalu lalang di Jakarta. Dari jumlah itu, kendaraan angkutan umum hanya 1,5%, selebihnya adalah kendaraan pribadi.

Dengan begitu, akan banyak ’’kue“ yang didapat para pengusaha cuci mobil. Asalkan mereka bisa mengakomodir kemauan konsumennya sehingga mereka memiliki pelanggan tetap.

’’Setiap tempat sebenarnya memiliki pelanggan sendiri-sendiri. Mereka yang telah menjadi pelanggan biasanya puas dengan pelayanan sebuah tempat cuci mobil. Bahkan kalau di tempat saya, pelanggan datang ke sini seperti sudah kewajiban meski banyak tempat cuci mobil lain di pinggir jalan,“ kata Hendra.

Cuci Cepat
Semakin berharganya waktu dan keengganan masyarakat menunggu terlalu lama ketika mencuci mobil, melahirkan satu teknologi cuci cepat menggunakan mesin berteknologi tinggi.

Kalau biasanya cuci mobil memerlukan waktu sekitar 30 – 45 menit, bahkan satu jam, dengan teknologi yang disebut quick wash, satu mobil hanya perlu waktu sekitar 6 – 15 menit untuk dicuci.

Dengan rentang waktu cuci tersebut, konsumen pun tidak jenuh ketika menunggu. Apalagi para pengusaha cuci mobil quick wash melengkapi dirinya dengan fasilitas tempat tunggu berpendingin, kafe, atau bahkan warnet.

Meskipun tempat pencucian mobil tersebut berstandar sama dalam hal tingkat kebersihan pencucian, tapi masyarakat juga harus ikut melihatnya. Misalnya, dengan melihat kebersihan bagian bodi seperti kap mesin, atap, pintu belakang, pintu samping kanan-kiri hingga sudut-sudut lekukan bodi.

Di samping itu, seperti yang dikutip dari laman mobilmotor, banyak kerancuan timbul seiring maraknya bisnis pencucian mobil yang memiliki variasi harga berbeda-beda. Mereka umumnya menyebutkan, bahwa tempatnya memiliki fasilitas cuci steam. Padahal alat yang mereka miliki bukan merupakan steam cleaner melainkan water pressure.

Padahal cuci steam yang sesungguhnya adalah cuci menggunakan uap panas. Uap panas tersebut dihasilkan dari mesin penghasil uap dengan pressure tinggi atau steam cleaner. Harga alat itu tentunya lebih mahal dibandingkan water pressure yang digunakan di kebanyakan tempat pencucian mobil.

Keuntungan dari pencucian dengan alat ini, adalah kemampuannya merontokkan kotoran pada seluruh bagian mobil hingga mesin. Satu hal yang perlu diwaspadai bila mencuci mesin dengan alat tersebut, adalah hindari penyemprotan pada bagian dryer AC.

Pasalnya, panasnya akan mengakibatkan freon menguap dan mengakibatkan kebocoran.
Proses pencucian mobil bisa berbeda tahapan bila dibandingkan antara metode pencucian manual dan otomatis. Begitu juga dengan waktunya. Tapi, pada dasarnya hampir sama secara prinsip.

Proses pencucian mobil, menurut Hendra, diawali dengan penyiraman untuk menghilangkan debu-debu yang menempel. Kemudian, mobil akan dibilas dengan shampoo sekaligus dibersihkan hingga ke bagian-bagian bawah mobil. Setelah itu, mobil baru di vacum.
“Air yang digunakan merupakan air tanah yang bersih dan tidak berkadar garam tinggi. Bahkan air yang saya gunakan bisa langsung di minum,” lanjutnya.

Terpenting dari proses ini adalah kualitas sumber daya manusianya. Mereka harus bisa bekerja maksimal agar mobil yang dicucinya keluar dalam keadaan benar-benar bersih.
Biaya untuk pencucian mobil tidak terpaut jauh antara yang otomatis dan manual.

Kisarannya antara Rp12.000 – 15.000. Namun, ada juga beberapa tempat pencucian mobil yang menyertakan pelayanan lain seperti mengkilapkan cat, cuci mesin, poles kaca, dan sebagainya dalam paket-paket tertentu.

Salon Mobil
Setelah mobil bersih dicuci, agar kelihatan lebih “kinclong” biasanya mobil akan dipoles/salon. Selain membuat bersih dan mengkilap, kita pun akan menuai hasilnya di kemudian hari jika mobil kita sering datang ke salon.

Berapa tahun ke depan, kita akan bisa melihat perbedaan keadaan atau fisik mobil yang sering ke salon dan mobil yang tidak pernah. Mobil yang sering melakukan perawatan akan terlihat lebih cerah dan mengkilap jika dibandingkan dengan mobil yang perawatannya hanya di cuci saja.

Bukan itu saja, harga jualnya pun akan lebih tinggi mobil yang sering melakukan perawatan mobil. Karena pembeli biasanya akan melihat kondisi luar mobil Anda juga.
Level persaingan di jenis usaha ini terlihat cukup tinggi. Ada yang berlomba dengan “perang harga”, saling memberi harga yang lebih murah. Tapi, ada pula yang mengutamakan kualitas, tidak asal murah.

“Saat ini tingkat persaingan bisnis perawatan mobil, khususnya salon mobil, semakin ketat. Pada tahun 2000 lalu, dirasakan masih agak longgar. Namun semakin tahun persaingan menjadi semakin hebat. Saat ini banyak bermunculan salon mobil dari yang biasa sampai kelas tinggi,” kata Pemilik AAS Detailed Autocare, Antonius Soesilo.

Sama halnya dengan Antonius, menurut Pemilik Hyperev, Jafar, persaingan terjadi pada soal harga, tempat, dan kualitas. Tapi baginya, pelayanan kepada konsumen adalah yang utama. Untuk itu, setiap harinya dia hanya menerima sekitar 2 mobil.

Dengan begitu, katanya, hasilnya akan lebih baik. Selain itu, waktu yang tepat juga sangat dipegang teguh. Dalam hal ini kami tidak ingin mengecewakan konsumen. Terpenting tepat waktu.

Para pengusaha salon mobil di komunitas kita cenderung kepada kualitas pengerjaan dari pada harga murah. Kebanyakan berani memasang harga sedikit lebih mahal, dibanding kualitas yang buruk.

Kalau ingin hasil yang bagus, tentunya harus menggunakan produk “poles” yang juga baik. Apalagi kadar asam air hujan di Jakarta cukup tinggi sehingga cat mobil bisa cepat pudar atau rusak.

“Hujan mengandung kadar asam yang sangat tinggi, sehingga cat mobil tidak hanya cukup dengan dibersihkan, tapi juga harus dilindungi dengan pemoles yang berkualitas. Jadi salon mobil dengan kualitas pemoles yang baik memiliki potensi baik untuk memperoleh pelanggan,” kata Pemilik Speedco, Julius Muljadi.

Tanpa menyebutkan merek, nampaknya sebagain besar salon mobil di komunitas kita cenderung memilih produk poles impor. Menurut mereka, produk-produk tersebut memiliki daya kilap yang bagus dan tahan lama.

Tapi, seperti yang dikatakan Pemilik Titans Auto Detailing, Nugi, masing-masing salon mobil sekarang ini memang lebih mengunggulkan produk atau obat yang digunakan. Padahal jika dicermati, semua produk atau obat yang digunakan memilki kelebihannya masing-masing.

“Hal ini bisa terjadi karena ada target atau dorongan dari produsen obat kepada pemilik salon mobil. Padahal tanpa disadari ini berpengaruh dengan harga yang diberikan,” tambahnya.

Nugi sendiri tidak tergantung dengan obat atau produk dari satu jenis saja.
Menurutnya, reaksi obat harus disesuaikan dengan kondisi mobil tersebut. Misalkan, mobil-mobil buatan di bawah tahun 90-an, jika diberikan obat atau produk mobil-mobil saat ini akan kurang cocok. Jadi, setiap produk dan obat mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Ini tergantung dari bagaimana menggunakannya.
Masih menurutnya, di komunitas kita ternyata masih belum akrab dengan yang namanya detailing.

“Berbeda dengan wilayah Jakarta Selatan yang sudah mengenal detailing sejak tahun 90-an. Di sini, masih banyak yang belum tahu perbedaan antara salon dengan detailing yang merupakan pengembangan dari salon. Detailing lebih detail dan akurat dalam pengerjaanya,” ujarnya.

Karena lebih detail, makanya obat poles yang digunakan pun lebih banyak. Begitu juga dengan waktu pengerjaan. Kurang lebih, bisa 5 - 6 jam.

“Mengenai biayanya, kami lebih melihat warna mobil. Untuk mobil hitam, biayanya sedikit lebih mahal jika dibandingkan warna-warna cerah. Hal ini dikarenakan selain obat yang digunakan porsinya lebih banyak, pengerjaanya juga memakan waktu yang lebih lama. Untuk detailing full satu unit mobil bisa memakan waktu 5 - 6 jam,” ujar Nugi.

Proses dan Biaya
Terdapat beberapa proses yang harus ditempuh dalam “memoles” mobil. Mulai pembersihan awal sampai menghilangkan guratan-guratan halus.

Menurut Antonius Soesilo, proses salon body mobil dimulai dari membersihkan keseluruhan bagian mobil. Setelah itu baru dilakukan yang namanya abrasif yang bertujuan untuk menghilangkan jamur dan goresan pada cat mobil.

Lalu, baru dilakukan tahap selanjutnya yang disebut dengan recovery. Tahap ini berfungsi untuk memperhalus atau menghilangkan goresan-goresan yang berbentuk sarang laba-laba. Selanjutnya adalah melakukan finishing yang berfungsi untuk merapikan hasil polesan sekaligus memberikan lapisan kilap.

Kemudian waxing dengan memberikan lapisan khusus untuk memproteksi cat mobil dari sinar ultraviolet dalam keadaan hujan ataupun terik matahari.

Untuk pengerjaanya, 1 tim terdiri dari 3 orang. Di mana ketiganya mempunyai fungsi masing-masing yakni bagian poles, kerak dan interior. Sedangkan untuk bagian mesin ada tim khusus yang menanganinya.

Tapi, kata Julius Muljadi, setelah dibersihkan, mobil harus diperiksa dulu, apakah diperlukan poles tangan atau poles mesin. Setelah itu, proses bisa berlanjut seperti di atas.

Mengenai biayanya, diperhitungkan dari jasa yang diinginkan konsumen. Misalnya, ingin poles body saja atau salon secara keseluruhan. Biaya juga sering tergantung dari asal mobil dan warnanya.

Seperti Titans yang menawarkan biaya poles kaca Rp280 ribu, pembersihan jamuran Rp125 ribu, detailing body + kaca Rp350 ribu, dan full detailing (warna hitam) Rp650 ribu dan Rp445 ribu (warna terang).

Sedangkan Hyperev menetapkan biaya untuk pembersihan eksterior Rp400 - 600 ribu, interior Rp 300 - 500 ribu, mesin Rp150 ribu, dan untuk full salon Rp700 - 1.200.000 (tergantung dari besar kecilnya mobil).

Lain lagi dengan Speedco yang mematok biaya lebih murah. Untuk full body hanya Rp350 ribu (mobil Asia) dan Rp400 ribu (mobil Eropa).

Dari uraian di atas, sepertinya memang tidak sulit untuk mencari tempat pencucian atau salon mobil di komunitas kita. Tinggal kita sendiri yang memilih, ingin harga murah atau kualitas yang maksimal. Pastinya, Anda tidak bisa memilih dua-duanya.