Salah satu kekurangan dari sistem pendidikan kita yaitu anggapan bahwa kecerdasan intelektual adalah di atas segala – galanya. Padahal kunci untuk dapat berhasil di masa depan ditentukan oleh banyak hal.
Dalam beberapa hal semua orang bisa dikatakan cerdas, akan tetapi kecerdasan tersebut bisa tanpa batas. Sehingga yang timbul adalah banyak orang cerdas yang berprilaku negatif, korupsi misalnya. Ada jalan untuk membatasi hal tersebut, yaitu dengan keimanan.
Pendapat ini dikemukakan oleh Y. P. Lelono Broto, Ka SMP Providentia. Ia mengatakan untuk dapat berhasil di masa depan, selain intelektual, moral dan spiritual juga perlu dikembangkan agar kecerdasan seseorang dapat dibentengi dengan nilai-nilai moral. Sehingga bukan hanya keberhasilan yang didapat, tapi juga bisa memberikan manfaat pada orang lain.
Konsep yang mengedepankan emosi dan spiritual ini pun telah menjadi salah satu metode yang diterapkan dalam mendidik para pelajar di Providentia sejak usia dini. Konsep belajar dikemas menarik dan tidak membosankan. Hal ini sangat ampuh untuk menjawab beragam tantangan dalam mendidik anak sejak usia dini.
Lebih jauh lagi, Broto yang cukup tinggi loyalitasnya di dunia pendidikan ini juga mengatakan, selain diberikan pelajaran, para murid juga perlu diberikan bimbingan sikap dan perilaku agar dapat berbakti pada orang tua, negara, dan takut akan Tuhan.
Keberhasilan sekolah tidak hanya diukur dari kemampuan kognitif lulusannya semata. Lebih penting lagi, lulusan dapat berinteraksi dengan baik dan memiliki karakter kuat.
Dalam hal ini peran semua pihak harus dapat dioptimalkan. Selain murid itu sendiri, orang tua dan pihak sekolah harus ikut serta dalam membangun karakter murid.
Semua pihak harus dapat saling berhubungan, baik antara orang tua dengan murid, guru dengan murid, guru dengan orang tua, dan yang paling penting adalah hubungan semuanya dengan Tuhan. Dengan hubungan atau relasi yang baik tersebut, maka yang muncul adalah kedamaian dan ketenangan dalam proses belajar mengajar.
Setelah semuanya terjalin, selebihnya pihak sekolah harus dapat mendukung dan menyediakan semua fasilitas guna menunjang proses belajar mengajar dan meningkatkan kreativitas muridnya.
Mengenai fasilitas fisik, hal-hal yang dapat menunjang kegiatan belajar murid haruslah dipenuhi, seperti laboratorium pada setiap pelajaran yang membutuhkan (Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Tata Boga, dan juga bahasa).
Begitu juga dengan fasilitas olah raga dan kesenian yang akan menjembatani murid melakukan kegiatan ekstra kurikuler. Dengan begitu, para murid dapat terhindar dari prilaku menyimpang seperti tawuran dan ketergantungan Narkoba.
Sedangkan yang tak kalah pentingnya adalah sumber daya manusia dari sekolah tersebut, baik itu tenaga pengajar maupun staf karyawannya. Kehangatan pribadi guru, fasilitas penunjang, pengaruh budaya, dan iklim belajar di sekolah itu sendiri akan menentukan efektif atau tidaknya pendidikan.
Pendidikan yang efektif tentu akan didukung oleh komponen-komponen yang juga efektif. Mereka adalah seperti sekolah yang efektif, kepala sekolah yang efektif, guru yang efektif dan murid yang efektif.
Dalam kaitannya dengan keyakinan, di Providentia seluruh komunitas dalam sekolah harus dapat meyakini bahwa pendidikan adalah karya penyelenggara Ilahi. Providentia juga memegang teguh jati diri bersama iman Katholik, disiplin sebagai kunci sukses, keberanian menuju kreatifitas yang inovatif, kejujuran yang hakiki, kepedulian sosial, kedamaian hati, rasa memiliki, cinta kasih murni dan akuntabilitas publik.
Melakukan segala hal hendaknnya diawali dengan doa, tidak terkecuali dalam belajar. Untuk itu para murid dituntut agar berdoa terlebih dulu sebelum memulai pelajaran. Selain itu murid juga diajarkan untuk berbagi dengan sesama, dan Providentia merefleksikannya dengan mengunjungi panti asuhan dan panti-panti jompo.
“Dengan seimbangnya antara ilmu dan iman, maka kehidupan akan menjadi sempurna,” tukas Broto. Sama seperti harapan setiap pendidik, Broto juga mengharapkan, proses pembelajaran yang dilakukan di Providentia dapat memberikan manfaat pada murid dan menjadikan mereka orang yang berhasil serta bermanfaat bagi orang lain. “Itulah sumbangsih Providentia pada bangsa dan negara,” tegas Broto mengakhiri kalimatnya.
Kamis
Keyakinan Sebagai Pondasi Pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot