Seberapa sering Anda bertemu, berkenalan dengan seorang wanita dan akhirnya menjadi sahabat yang akrab? Atau mungkin Anda punya teman lama seorang wanita, yang rasa-rasanya kedekatan Anda sudah bisa dikatakan seperti pasangan yang sedang pacaran?
Anda saling bertukar cerita, saling memperhatikan, pokoknya sangat-sangat dekat. Kemudian ketika Anda berdua sudah sangat dekat, Anda mulai merasakan getar-getar di dada, Anda melihatnya sebagai sosok yang cocok untuk menjadi pasangan Anda. Dan ketika Anda memutuskan untuk menembak si wanita, dia berkata, “Sorry ya, saya gak bisa jadi pacar kamu, kita enakan jadi teman deh….”
Entah dari mana kita jadi terbiasa untuk berusaha memulai petualangan romansa dengan cara menjadi sahabat terlebih dahulu dengan wanita yang kita sukai.
Kita akan sebisa mungkin mendekatkan diri dengan si target. Mencari tahu kebiasaannya lalu mencocok-cocokkan kegiatan dengannya. Kita mulai berusaha menyukai selera musiknya, memaksa dia bercerita tentang masalahnya biar Anda bisa membantunya sebagai sahabat yang baik. Ketika si target sudah merasa akrab, Anda akan berpikir, ”Wow dia dah deket banget nih, mau diajak jalan, mau disuruh curhat, gue dah tau masalah-masalah dia. Saatnya nembak, pasti diterima!”
Sedikit sekali yang menyadari bahwa seluruh analisa itu salah! Anda mengira sudah berada dalam zona potential lover. Namun yang terjadi sebenarnya adalah Anda berada di zona best friends, atau dalam Hitman System kita menyebutnya Zone of Death (ZOD). Dan yang lebih mengerikan, kebanyakan pria tidak sadar kalau mereka berada dalam ZOD ini sebelum mereka menyatakan perasaan pada wanita impiannya.
Paling tidak ada dua gejala yang harus Anda sadari sedini mungkin untuk menghindari hal tersebut. Yang pertama dan sudah pernah dibahas oleh Lex adalah “dukun curhat”. Di sana dijelaskan lengkap mengapa Anda akan masuk dalam support circle si wanita dan akhirnya hanya menjadi support circle-nya seumur hidup.
Contohnya seperti ini. Pernahkah Anda bertemu dengan target Anda lebih dari tiga kali selama seminggu. Setiap malam minggu Anda selalu berusaha mengajaknya keluar bersama. Kadang dia bisa, kadang tidak. Anda juga mengajaknya keluar makan malam pada hari biasa, atau mungkin sekedar makan siang, yang penting Anda bisa bertemu dengannya.
Hal ini Anda lakukan terus menerus selama beberapa minggu. Tango yang terjadi antara Anda dan target Anda hanya terbatas pada sentuhan-sentuhan seperti menggandeng tangannya beberapa saat sebelum dia melepaskan. Anda hanya bisa memegang bahunya tanpa pernah melingkarkan tangan di pinggangnya.
Otak Anda berteriak-teriak, “Hey dia dah mau pergi sama gue, tetapi kenapa pegangan tangan aja susah?” Kemudian Anda berpikir, “Oh, mungkin dia baru mau pegangan tangan kalo dah jadian. Sekarang aja dah mau diajak pergi nih empat kali berturut-turut dalam seminggu, pasti dia suka ama gue! Saatnya nembak!”
Dan tragedi terjadi saat anda menembaknya.
Sebuah kafe sangat terkenal akan menu Kepiting Pedasnya. Menu ini hanya bisa dipesan pada hari-hari tertentu saja, tergantung pada kemauan si empunya. Dan tentu saja, setiap hari kafe ini akan sangat ramai karena para pengunjung mengharapkan hari tersebut adalah hari di mana menu Kepiting Pedas ini bisa dipesan.
Bayangkan jika tiba-tiba si empunya kafe memutuskan kalau setiap hari menu Kepiting Pedas ini bisa dipesan. Menu yang tadinya spesial berubah menjadi menu normal. Orang-orang yang tadinya penasaran dan selalu datang setiap hari tidak akan lagi menjadi penasaran karena toh menu Kepiting Pedas ini bisa mereka dapatkan setiap hari.
Ketika frekuensi Anda bertemu menjadi terlampau sering, tanpa disadari kehadiran Anda menjadi sesuatu yang tidak ditunggu-tunggu lagi dan sangat biasa-biasa saja. Saat Anda bertemu lagi untuk keempat kalinya dalam satu minggu, si wanita tidak akan lagi penasaran menantikan Anda. Anda hanya akan terlihat seperti teman-temannya di kantor ataupun di kampus. Tidak ada lagi yang special.
“Gue udah masuk di ZOD ini! Terus gue musti gimana untuk merubah keadaan!!” mungkin sekarang Anda berteriak seperti itu.
Seperti yang sering kami sebutkan, romansa tidak lebih dari sebuah permainan! Sama seperti game pada umumnya. Ketika kita salah mengambil jalan atau buntu, kita selalu bisa menekan tombol RESET!
Ini yang Kei katakan di workshop kemarin kepada salah seorang peserta yang terjebak dalam ZOD dengan teman sekantornya. Yap RESET! Dan dalam kehidupan nyata berarti mulai dari awal lagi!
Bagaimana caranya melakukan reset tersebut? Simak artikel ini selengkapnya dengan judul yang sama pada website HitmanSystem.com. Apa yang Anda pelajari di sana akan memastikan Anda tidak sampai tergelincir ke dalam ZOD lagi di masa depan.
Rabu
Mengenali Zone of Death
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot