Senin

Memutihkan Kulit Secara Aman dan Efektif

Bisakah kulit orang Indonesia yang sawo matang dibuat menjadi kuning langsat? Jawabannya adalah bisa, tentu saja dalam batas-batas tertentu.

Kalau kebanyakan orang kulit putih mempunyai obsesi mempunyai kulit yang berwarna kecoklatan dan berjemur di bawah sinar matahari langsung (biasa dikenal dengan sun tanning), sebaliknya sebagian orang Indonesia yang berkulit sawo matang atau kecoklatan terobsesi mempunyai kulit kuning langsat atau kulit yang lebih “terang”.

Pertanyaannya adalah : kalau orang kulit putih dapat membuat kulitnya menjadi kecoklatan dengan bantuan sinar matahari, bagaimana orang Indonesia bisa membuat kulitnya lebih “putih”?

Untuk itu kita harus memahami terjadinya warna pada kulit kita. Warna kulit kita ditentukan oleh banyaknya zat warna yang bernama melanin pada kulit. Tidak adanya melanin pada kulit menyebabkan seseorang menjadi albino, kondisi yang tidak disukai oleh kita. Meskipun kulit tampak putih, distribusi melanin yang sedikit jumlahnya tidak merata sehingga tampak bercak-bercak pada kulit yang biasa disebut freckles.
Lalu bagaimana upaya kita untuk mengusahakan agar kulit kita menjadi lebih “terang” dan “bening”?
Melanin dibentuk oleh melanosit, sel-sel yang bertugas membuat butiran-butiran melanin.

Ternyata ada dua jenis melanin yang diproduksi oleh melanosit yaitu eumelanin yang berwarna lebih gelap dan phaeomelanin yang lebih terang.

Banyaknya melanin gelap dan terang pada seseorang menentukan warna kulit. Apabila dia mempunyai melanin gelap yang lebih banyak, maka kulit menjadi lebih “gelap” dibanding dengan orang lain yang mempunyai melanin terang lebih banyak.

Hal ini menyebabkan sesama orang Indonesia dapat saja mempunyai warna kulit yang berbeda. Hal yang dapat dilakukan ada dua macam :
1. Menggunakan zat-zat “pemutih” kulit dari luar berbentuk krim atau gel yang disebut
pemberian secara topikal.
2. Menggunakan zat-zat pemutih dari dalam melalui suntikan yang disebut pemberian
secara sistemik.
Kedua cara tersebut bisa digunakan untuk tujuan di atas. Atau dengan cara mengkombinasikannya.
Karena pembentukan melanin dipengaruhi oleh sinar matahari, maka usaha yang paling mudah agar kulit tidak bertambah gelap adalah dengan menggunakan pelindung sinar matahari. Pemakaian payung atau topi sudah dikenal sejak jaman dahulu.

Penggunaan sunscreen atau sunblock adalah cara termudah untuk mengurangi dampak buruk sinar matahari terhadap kulit kita, terutama apabila kulit kita terpapar sinar matahari secara langsung.

Pemakaian zat-zat tertentu seperti hydroquinone dan kojic acid secara topikal misalnya, dapat membantu memutihkan. Namun lebih banyak digunakan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh yang lebih “gelap” atau mengalami vlek-vlek saja agar efek sampingnya dapat diminimalkan.

Zat-zat ini terbukti dapat menghambat sinthesa melanin sehingga kulit kita tampak lebih cerah dan “putih”. Pemberian zat-zat tertentu melalui suntikan dapat menyebabkan warna kulit kita lebih “terang”.

Glutathione misalnya, dapat mengubah melanin yang berwarna gelap menjadi melanin yang lebih terang. Masih banyak zat-zat lain yang digunakan secara sistemik dalam usaha membuat kulit tampak lebih putih.

Tapi, tentu saja pemberian dosis dan konsentrasi zat-zat pemutih tersebut harus di bawah pengawasan dokter atau ahli kecantikan yang berpengalaman.
Zat tertentu apabila dioleskan pada kulit secara terus menerus akan mengakibatkan kulit kita menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Atau sebagian orang alergi terhadap satu atau lebih zat pemutih tertentu.

Konsultasikan kepada dokter atau akhli kecantikan kulit apabila Anda ingin menggunakan zat-zat “pemutih” tadi. Suntikan antioksidans atau zat-zat yang dapat memutihkan mutlak harus dilalukan oleh dokter atau di bawah pengawasan dokter agar penggunaannya aman bagi Anda. (sumber: Amala Skin Care)