Senin

Broadband Apa Sih?
Fauyhi Eko Nugroho*

Layanan broadband sekarang ini bisa dibilang sudah menjamur di mana-mana diiringi dengan pertumbuhan Warnet dan Game Station. itu pun hasil perjuangan para marketer ISP (Internet Service Provider) yang rajin menjerat pelanggan dengan trik dan janji ala teori marketing.


Mungkin Anda pernah mendengar iklan di televisi yang sangat manis itu, membuat Anda tergiur untuk menikmatinya di rumah atau di kantor. Bayangkan, dengan kecepatan yang dijanjikan 384 Kbps, Anda hanya cukup membayar Rp 99.000 + PPN saja. Dan sebagai informasi, Servis 64 Kbps saja sudah cukup untuk keperluan kantor kecil. Dengan berlangganan Broadband Anda bisa mendapatkan bandwidth yang jauh lebih besar.
Ada yang menjual dengan janji internet kecepatan super tinggi, ada yang mengklaim dirinya sebagai penyedia jasa broadband pertama di Indonesia, ada yang memasang bandrol super murah, dan banyak lagi slogan ala brosur yang mungkin cukup sering kita dengar.

Kasus-kasus yang sering terjadi kepada pelanggan broadband yang merasa dirugikan, atau bahkan ditipu adalah karena ketidaktahuan pelanggan tentang broadband. Mereka merasa bandwidth yang mereka rasakan kurang cepat, sering mati & tidak seperti yang dijanjikan.

Oleh sebab itu, sebelum Anda menyetujui untuk berlangganan, ada baiknya untuk meneliti lebih dalam apa sih sebenarnya servis internet broadband yang Anda bayar? Bagaimana cara kerjanya, apa saja yang perlu diperhatikan mengenai masalah biling dan tagihan? Apa fasilitas yang Anda dapat? Mengenai kecepatan sebenarnya yang didapat, itu semua penting untuk diketahui.

Berikut ini jawaban dari itu semua. Broadband secara harfiah terdiri dari dua suku kata, Broad dan Band. Broad yang artinya lebar atau luas dan Band artinya pita atau jalur. Jadi secara harfiah, internet broadband dalam bahasa indonesia adalah internet jalur lebar. Aneh juga ya? Maksudnya adalah penyedia ISP mengalokasikan bandwidth yang cukup besar untuk melayani pelanggan.

Mungkin terbersit di benak Anda, apa benar servis Broadband yang dibayar menggunakan Bandwidth besar? Dengan biaya yang murah (Rp. 99.000), saya mendapatkan Bandwidth 384KBps?

Dalam praktiknya, janji tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Memang sejumlah bandwidth
internet yang cukup besar tadi digunakan bukan hanya oleh Anda seorang saja, melainkan dengan banyak pengguna atau sering disebut dengan istilah share bandwidth.

Jadi, semakin banyak jumlah pengguna, semakin banyak bandwidth yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jadi, dalam paket berlangganan, para pengguna dapat dikatakan saling berebut menggunakan bandwidth sampai batas transfer mendia koneksi penuh.

Pembagian bandwidth untuk para pengguna servis broadband sangat ditentukan oleh teknik apa yang digunakan oleh ISP. Namun pada umumnya, ISP menerapkan sistem share bandwidth pada semua pengguna.

Contoh saja, sebuah ISP mengalokasikan paket bandwidth 384 Kbps untuk di-share, Dengan kata lain, jika ISP tersebut memiliki 100 pelanggan, maka paket bandwidth 384 Kbps tersebut dipakai bersamaan. Bisa saja ISP menggunakan teknik lain dalam pembagian ini.

Perangkat Digunakan
Setelah paket pembelian bandwidth jelas, kini yang perlu Anda tanyakan adalah perangkat apa yang Anda gunakan untuk koneksi broadband?

Sebenarnya, untuk koneksi broadband tidak terikat dengan media apa pun. Misalkan menggunakan media kabel data, wireless, kabel listrik bahkan satelit sekalipun. Biasanya perangkat yang dibutuhkan sudah ditentukan oleh ISP sebab disesuaikan infrastruktur BTS (Base Transceiver Station) di sebuah ISP (pada umumnya disediakan oleh ISP).

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa sistem broadband adalah membagi bandwidth dalam jumlah besar untuk dipakai bersama. Dari sistemnya inilah servis broadband berbeda dengan servis-servis lainnya seperti, dial-up atau leased line.

Untuk saat ini, tehnologi broadband yang banyak digunakan di Indonesia adalah dengan tehnik internet cable, wireless, dan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line).
Tehnologi broadband yang saat ini banyak digunakan di Indonesia untuk menghantar koneksi internet adalah DSL dan Internet Cable. Berikut penjabarannya :

1. Internet Cable
Cikal bakal teknologi Internet Cable sebenarnya dimulai dari pemenuhan kebutuhan konsumen akan siaran televisi yang berkualitas. Asal usul kata cable sendiri pun berasal dari kata Community Antenna Television (CATV) yang kemudian lebih banyak disebut orang sebagai Cable TV. Untuk memastikan perangkat TV biasa dapat digunakan untuk Cable TV, teknologi ini memindahkan sinyal-sinyal radio yang biasa dibroadcast di udara menjadi berbentuk sinyal-sinyal yang dapat dilewatkan di dalam bungkusan kabel Coaxial.

2. DSL (Digital Subscriber Line)

DSL merupakan kumpulan teknologi-teknologi yang memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan pada jaringan telepon tembaga biasa yang telah lama ada untuk menghantarkan data digital berkecepatan tinggi. teknologi DSL terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe. Semua tipe tersebut memiliki ciri khas dan keunggulannya masing-masing. Berikut ini adalah tipe-tipe koneksi broadband yang mengadopsi teknologi DSL yang umum digunakan saat ini:

A. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)

Yang di maksud dengan ADSL adalah teknologi ini memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet, khususnya untuk level pengguna akhir lebih banyak men-download.

B. SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line)

Sedangkan SDSL merupakan koneksi yang memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail besar-besaran dengan attachment yang besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi. Biasanya servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok untuk keperluan perusahaan.

C. G.SHDSL
Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak jangkauan yang lebih panjang dari teknologi DSL yang lainnya, dan dapat dikuatkan sinyalnya sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL ini dapat memberikan kecepatan transfer mulai dari 192 Kbps sampai dengan 2,3 Mbps buat penggunanya. Teknologi ini diklaim dapat memberikan jarak jangkauan 30 persen lebih besar daripada teknologi DSL lainnya yang ada saat ini. Teknologi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan implementasi dari SDSL yang ada saat ini.

D. Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
Dari namanya saja, mungkin Anda sudah dapat menduga bahwa teknologi DSL yang satu ini merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN dengan DSL. Seperti halnya ISDN, IDSL menggunakan satu pair kabel untuk mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144 Kbps. IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan sebagai jalur leased line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak perlu di-switch penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak memiliki channel signaling seperti ISDN yang sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan kecepatan 64 Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps.

IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak seperti ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal untuk digunakan di kantor-kantor cabang karena sinyalnya bisa dikuatkan persis seperti ISDN. Sistem billing-nya juga tidak seperti ISDN karena IDSL biasanya dibanderol dengan harga tetap (flat price).

E. Very-high-data-rate DSL (VDSL)
VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai dari 13 Mbps sampai 52 Mbps downstream dan 1,5 hingga 2,3 Mbps upstream hanya dengan menggunakan satu pasang kabel tembaga twisted. Jarak jangkauan dari teknologi inilah yang menjadi kelemahannya, karena jarak maksimalnya hanya sejauh 1,3 km saja.

F. High-data-rate DSL (HDSL)

Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan jaringan E1 saat ini. Maka dari itu, HDSL memang telah banyak digunakan oleh penyedia jasa jaringan untuk menggantikan jalur-jalur E1 mereka yang relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL dapat beroperasi melayani penggunanya dalam jarak 3,6 km saja. Namun, repeater atau penguat dapat Anda pasang untuk memperpanjang jangkauannya.

Dari tehnologi itulah internet broadband bisa sampai ke hadapan kita, tinggal sekarang yang perlu Anda lakukan adalah menanyakan pada pihak ISP apakah lokasi Anda sudah dalam jangkauannya. Setelah itu mendaftar dan menyiapkan perangkat pendukungnya seperti modem, PC, router, switch dan banyak lagi.

Seperti yang telah saya sebutkan tadi, Broadband jenis ADSL biasanya menggunakan media jaringan telepon PSTN yang umumnya sudah luas jaringannya dan sudah lama ada. Tetapi tidak hanya itu saja, line telepon yang digunakan haruslah terintegrasi dengan perangkat khusus untuk membuat line telepon Anda menjadi berkecepatan tinggi.

Sedangkan servis Internet yang menggunakan media Cable, mengandalkan kabel khusus untuk menghantarkan jasa dan layanannya. Kabel ini biasanya berupa kabel Coaxial atau sejenisnya. Kabel ini khusus ditarik oleh penyedia jasa, biasanya adalah penyedia jasa televisi. Di dalam kabel tersebut nantinya akan lewat sinyal-sinyal untuk televisi dan juga ditumpangi untuk internet.

Dari media atau perangkat itulah nantinya yang akan menentukan harga yang harus dibayar. Nampun, dari kedua servis tersebut, tidaklah terlalu mahal untuk ukuran perusahaan kecil maupun rumah yang memiliki lebih dari 2 komputer.

Anda pun harus teliti sebelum membeli, masalah harga terkadang tidak terlalu transparan sehingga dapat menjerat para penggunanya. Kebanyakan ISP yang menyediakan layanan broadband, khususnya jenis ADSL, membaginya menjadi dua jenis produk, yaitu jenis Limited dan Unlimited. Kedua jenis ini biasanya identik, hanya berbeda dari segi sistem tagihan dan sedikit dari segi teknisnya.

Nah, sebelum berlangganan, sebaiknya Anda tanyakan dulu bagaimana sistem tagihan yang berlaku di ISP tersebut.

*Praktisi Informasi dan Telematika