Ikon Pertokoan & Perkantoran Di Outer Ringroad
Perkembangan dunia properti saat ini menunjukkan kegairahan yang cukup menggembirakan. Terlebih di daerah-daerah yang masih kurang pembangunan seperti pertokoan dan perkantoran. Jelas, ini sangat diperlukan tidak hanya bagi para pelaku bisnis melainkan bagi pengusaha kalangan menengah ke bawah.
Plaza deLumina yang berlokasi di Taman Semanan Indah ini pun ikut meramaikan perkembangan dunia properti di wilayah Jakarta Barat. Plaza deLumina memiliki konsep sebuah kawasan yang dijadikan pertokoan dan perkantoran dengan model yang masih trend saat ini yakni model minimalis.
Menariknya, Plaza Dlumina dengan model bangunan minimalis memiliki beberapa varian yang tampak sudut menggunakan alumunium. Ini membuat bangunan semakin menarik dan modern. Bukan itu saja, warna bangunan seperti merah, biru, kuning pun sengaja dikolaborasikan yang membuat bangunan tampak energik.
Kompleks Plaza deLumina dirancang dengan perpaduan antara lokasi dan desain modern yang penuh estetika. Bertempat di lokasi yang strategis, menjadikan kompleks ini sebuah investasi yang sangat menguntungkan.
Menurut Marketing Manager Taman Semanan Indah, Ir Jatmiko Arif Wibowo, Plaza deLumina bisa dijadikan ikon sepanjang Jalan Outer Ringroad, mulai perempatan Puri Indah hingga Cengkareng. Hal ini dikarenakan belum adanya bangunan yang menyediakan fasilitas serupa dengan Plaza deLumina. Pun bisa dijadikan lokasi bisnis yang mempunyai potensi market bagus dan menjanjikan. Selain dekat dengan akses jalan tol, kawasan tersebut juga terbebas dari banjir.
Perkantoran dan pertokoan Plaza deLumina tersedia mulai 2, 3 hingga 4 lantai. Luas bangunan bervariasi dari ukuran 4 x 9,5, 4 x 15, 5 x 15, dan 4 x 12. Seluruhan bangunan berjumlah 77 unit dan 65 persen sudah laku terjual.
Dilihat dari ukuran dan bentuknya, Plaza deLumina bisa digunakan untuk kafé, restoran, perkantoran, minimarket, bahkan bisa juga dijadikan tempat usaha seperti lembaga kursus dan sebagainya.
Plaza deLumina terdiri dari 3 blok yakni Blok A berjumlah 28 unit, Blok B berjumlah 30 unit dan Blok C berjumlah 20 unit. Spesifikasi pondasi menggunakan tiang pancang, lantai keramik, penutup atap menggunakan baja ringan, plafon gipsum, dan kusen terbuat dari alumunium.
Selain itu, Plaza deLumina juga dilengkapi jalan yang cukup lebar, lahan parkir luas, seluruh jaringan listrik telepon bawah tanah dan sistem keamanan 24 jam.
Bicara soal harga, menurut Jatmiko, Plaza deLumina memberikan harga yang kompetitif. Bahkan untuk memperoleh bangunan di Plaza deLumina, pihaknya memberikan berbagai kemudahan.
Salah satunya, harga yang tertera masih bisa diberi potongan hingga 10%. Sedangkan untuk kepemilikan KPR, Taman Semanan Indah juga memberikan ketentuan yang sangat mudah karena pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa bank dalam penyaluran kredit. “Hanya dengan membayar uang muka 10%, Anda sudah bisa memilki ruko di Plaza deLumina,” ujar Jatmiko.
Saat ini sekitar 35% bangunan masih tersedia, lanjutnya, untuk itu sekitar bulan Maret 2008 ini akan diadakan launching kedua. Dan direncanakan akhir 2008 fisik bangunan akan selesai.
Properti Ruko Sedang Laris
Kendati bangunannya hampir sama semua, tapi akhir-akhir ini peminatnya membludak. Itulah subsektor properti rumah toko yang populer dengan singkatan ruko. Di beberapa tempat pasarnya cukup bagus sejak tahun 2000 lalu.
Ruko-ruko saat ini benar sangat laris. Ambil contoh ruko yang dikembangkan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Ancol Pusaka, di Pademangan, Jakarta Utara. Maklum, selain lokasinya yang tak jauh dari kawasan perdagangan grosir Mangga Dua, harga yang dipatok Rp510 juta per unit, di bawah harga pasaran ruko di Mangga Dua yang sudah di atas Rp1 miliar.
Sehingga para pedagang yang membutuhkan ruang untuk menyimpan stok dagangannya, banyak yang terpikat untuk membelinya.
Itu contoh proyek yang pemasarannya cukup sukses di Jakarta Utara. Di kawasan lain Jakarta juga terjadi hal yang serupa. Di bilangan timur, seperti di Sentra Eropa, Kota Wisata, dari sekitar 500 unit yang dipasarkan tahun ini dengan harga Rp250 juta - Rp500 juta, lebih dari separohnya sudah terjual.
Di selatan Jakarta, PT Jaya Real Property (JRP), pengembang kota baru Bintaro Jaya, dalam tempo sekitar enam bulan, dari 102 unit ruko di Sentra Menteng, Sektor VII, sudah 80% terjual. Padahal harganya cukup tinggi, berkisar Rp400 juta-an sampai Rp1,7 miliar.
Juga, PT Bumi Serpong Damai (BSD) yang mengiris sebagian lahan komersialnya untuk dijadikan pertokoan pun tak luput diserbu konsumen. Sekitar 100 unit ruko di Sektor IV, kini tinggal beberapa unit lagi.
Wajar-wajar saja jika sekarang banyak pengembang yang kepincut melihat rekan-rekannya panen rezeki dari pemasaran ruko ini. Di antaranya adalah pengembang Perumahan Taman Semanan Indah , Cengkareng, Jakarta Barat yang awal tahun 2007 lalu melakukan launching 77 unit rukonya.
Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, kenapa sih belakangan ini ruko lebih laris ketimbang rumah? Barangkali semaraknya pasar ruko ini juga tidak lepas dari kondisi politik dalam negeri yang mulai tenang, sehingga mereka tertarik memulai usahanya kembali.
Apalagi ruko memiliki fungsi ganda, bisa untuk tempat usaha sekaligus sebagai tempat tinggal. Mereka yang memiliki modal usaha pas-pasan, bisa menjual rumahnya dan pindah ke ruko. Namun tidak sedikit konsumen yang membeli ruko dalam rangka ekspansi usahanya. Tren berniaga dengan sistem franchise juga turut mendorong semaraknya pasar ruko.
Kemudian faktor lainnya adalah untuk investasi. Konsumen yang sudah menikmati gain dari penjualan ruko, kemungkinan besar juga akan membeli ruko lagi. Bagi konsumen yang memiliki motif seperti itu, biasanya paling gemar bila ada penjualan ruko yang diberi bumbu isu-isu menarik.
Kamis
Plaza deLumina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot