Kamis

Menengok Teknologi Lewat Pameran

Perkembangan teknologi sudah semakin pesat dewasa ini. Peminatnya tidak hanya profesional dan orang-orang dewasa saja, anak-anak pun banyak yang menggemari teknologi. Komputer dan berbagai gadget adalah dua nama yang sangat dekat dengan teknologi.



Sebut saja pengenalan komputer kepada anak-anak yang sudah dimulai sejak anak duduk di sekolah tingkat usia dini. Di sana, murid-murid sudah dikenalkan dengan mouse, keyboard, monitor, dan sebagainya.

Biasanya, pendekatan yang digunakan pihak sekolah adalah dengan game. Tapi, program permainan yang diberikan tentunya adalah aplikasi pendidikan yang bertujuan membantu proses belajar mengajar.

Dengan begitu, selain murid-murid mendapat pelajaran sekolah seperti biasa, mereka juga dapat mengenal teknologi komputer yang kelak berguna ketika dewasa.

Di lain sisi, teknologi komputer juga telah merambah dunia anak-anak lewat game yang sebenarnya. Sebuah program yang murni hanya untuk having fun. Membuat senang pemainnya, sekaligus melatih imajinasi melalui game tersebut.

Lihat saja di beberapa tempat permainan komputer, baik lewat PC atau konsol seperti Play Station, misalnya. Tidak sedikit anak-anak yang “menyemut” di tempat tersebut. Mereka bermain dan bermain dengan teknologi.

Selain anak-anak, orang dewasa dari berbagai kalangan, baik profesional atau ibu rumah tangga, sudah sangat familiar dengan yang namanya komputer. Mereka menggunakan perangkat pintar tersebut untuk berbagai keperluan. Dari surfing di internet sampai sekedar mencatat resep masakan.

Orang yang bekerja di kantor pun tidak luput dari serbuan teknologi komputer. Mereka yang bekerja di kantoran, mutlak harus menguasai beberapa aplikasi komputer yang biasa digunakan. Maklum, semua pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien dengan komputer.

Melihat begitu tingginya peminat teknologi, khususnya komputer dan gadget, tidak heran bila banyak penjual hardware dan software dari kedua teknologi tersebut. Tidak susah mencari mereka, di komunitas Puri, mungkin kita bisa mencarinya di sekitar kampus Universitas Bina Nusantara.

Berbagai perangkat keras dan lunak banyak dijual di sana lengkap dengan paket service. Harganya pun tidak berbanding jauh, malah ada toko yang berani memasang harga produk sama dengan di Glodok.

Menyikapi hal tersebut, tidak sedikit pula pameran-pameran komputer digelar. Tujuannya agar orang bisa mendapatkan berbagai perangkat komputer, hanya dalam satu tempat. Perusahaan pembuat perangkat komputer menjadikan pameran sebagai ajang mengenalkan produk-produk terbarunya ke masyarakat.

Pernah dengar Indocomtech? Ajang pamer komputer dan gadget ini baru saja digelar untuk kelima belas kalinya. Tiap tahun, pengunjungnya terus bertambah. Tahun 2007 ini, pengunjung Indocomtech mencapai 181 ribu orang dengan target transaksi 150 milyar.

Perusahaan yang ikut dalam Indocomtech 2007 sekitar 250 vendor, dua di antaranya adalah vendor baru. Beberapa meluncurkan produk anyar seperti Asustek, Taiwan yang meluncurkan ASUS EEE PC, laptop berukuran kecil dengan harga terjangkau. Pun Brother Internasional, Amtec, Astrindo, MLW, Ampnet, Zyrex, dan sebagainya.

Indocomtech 2007 yang diselenggarakan Dyandra Promosindo dan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) adalah salah satu contoh pameran komputer dan gadget sebagai sarana pengenal komputer dan sebagainya. Di situ, masyarakat bisa mengenal dan mengetahui perkembangan, bahkan mempelajari komputer dengan berbagai turunannya.

Minat
Minat masyarakat, khususnya penduduk Jakarta dalam mengunjungi pameran-pameran komputer dan teknologinya, bisa dibilang sangat tinggi. Pada Indocomtech 2007 yang digelar dari 14-18 November 2007 lalu, pengunjungnya mencapai 181 ribu orang. Itu berarti dalam satu hari sekitar 32.200 orang menginjakkan kakinya di pameran yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center, Senayan tersebut.

Makanya, tidak heran bila ingin masuk ke sana, kita harus siap-siap berdesak-desakan, pusing mencari parkir kendaraan, dan pegal kaki. Apalagi pameran yang dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Prof. Muhammad Nuh dibarengi pameran buku yang berlokasi tepat di sebelahnya. Tambah ramai tempat unjuk produk tersebut.

Peserta pameran sendiri terhitung cukup banyak, jumlahnya tidak seperti tahun lalu. Bahkan, di tahun depan nanti, selain peserta lokal, akan diundang peserta dari luar negeri. Sehingga akan semakin lengkap produk dan cakupan pengetahuan masyarakat akan produk komputer dan gadget.

Rencananya, tahun depan Indocomtech akan digelar serentak di 5 kota besar. Selain Jakarta, juga Bandung, Makasar, Surabaya, dan Yogyakarta. Pameran tahun depan akan diluncurkan sekitar Januari 2008 dan untuk sementara dijadwalkan akan digelar pada 12-16 Desember 2008.

Ajang Promosi
Sudah pasti setiap perusahaan akan menampilkan produk-produk unggulan dan terkini dalam sebuah pameran. Tujuannya apa lagi, selain agar orang tertarik dan mau membeli produk perusahaan tersebut.

Karena dalam pameran biasanya banyak peserta ambil bagian, maka setiap perusahaan pun harus bisa mengemas acara dan stand yang dimiliki agar menarik banyak pengunjung. Seperti yang dilakukan para peserta Indocomtech 2007 kemarin.

Salah satunya apa yang dilakukan stand Acer. Perusahaan perangkat keras komputer ini menyuguhkan live DJ dengan sexy dancer berjenis kelamin “pria”. Kontan saja, banyak pengunjung yang melirikkan matanya ke stand tersebut.

Sama halnya dengan stand Acer, stand Sapphire menyuguhkan atraksi tak kalah menarik. Sapphire menampilkan wanita sungguhan yang dijadikan subjek foto bagi siapa saja yang ingin memotretnya.

Selain model yang cantik dan seksi, hadiahnya pun terbilang lumayan menggiurkan. Total hadiah Rp10 juta disediakan perusahaan tersebut. Pesertanya bisa siapa saja dan hasilnya bisa langsung dicetak di stand Sapphire. Kamera yang digunakan bisa kamera poket, handphone, atau DSLR.

Meskipun belum ada penelitian tertentu yang mengatakan bahwa wanita bisa menarik banyak pengunjung stand, tapi lomba foto dengan subjek wanita di stand Sapphire ternyata sanggup menarik minat banyak pengunjung.

Badan jalan di depan stand Sapphire pun penuh sesak, baik oleh pengunjung yang ikut lomba atau hanya ingin melihat wanita seksi difoto.

Di samping itu, perusahaan-perusahaan peserta Indocomtech 2007 banyak yang memberikan fasilitas agar pengunjung bisa mencoba produk. Dengan begitu, masyarakat pun bisa menjajal produk dan diharapkan tertarik membeli.

Lihat saja apa yang dilakukan Electronic Arts (EA), perusahaan game terkenal ini menyajikan perangkat atau konsol game seperti Play Station 3 atau Nintendo Wii. Dengan begitu, pengunjung pun akan asyik bermain dan mencoba beberapa permainan keluaran perusahaan itu di konsol-konsol tersebut.

Lain lagi dengan yang dilakukan Gigabyte, perusahaan ini malah menyelenggarakan kompetisi overclocking tingkat internasional. Pada kesempatan ini, peserta kompetisi diberi kesempatan merakit CPU menggunakan hardware-hardware yang mayoritas disponsori Gigabyte seperti motherboard Gigabyte GA-X38-DQ6, graphic card Gigabyte GeForce 8600GTS dan PSU Gigabyte ODIN GT 550 watt. Hardware lainnya meliputi Intel Core 2 Quad Q6700, Kingston Hyper PC8500 2GB Kit dan HDD Hitachi 160 GB SATA II.

Pesertanya datang dari berbagai penjuru Asia Pasifik seperti Korea Selatan, Thailand, Vietnam, India, Australia, Singapura, Malaysia, dan Cina. Indonesia sendiri mengirimkan peserta yang sudah mendapat gelar juara di tingkat nasional sebelumnya.

Suasana kompetisi saat itu terlihat sangat seru. Semua peserta berusaha mengoprek komputernya untuk mendapat nilai tertinggi. Begitu juga dengan penonton kompetisi ini. Mereka tak kalah banyak dengan penyaksi lomba foto atau sexy dancer yang berkerumun di areal kompetisi.

Pada kompetisi ini, ternyata ada koalisi peserta dari Indonesia dan Thailand sebelum proses scorsing. Keduanya sama-sama mengalami kerusakan hardware dan memaksa mereka bekerja sama dengan peserta lain.

Babak demi babak dilewati masing-masing peserta, jumlah nilai antar peserta pun sempat berkejar-kejaran. Akhirnya, tim koalisi Thailand – Indonesia (Andre Soriton dan Paizol Madusa) keluar sebagai juara pertama yang diikuti runner up pertama, Ekky (Indonesia) dan runner up kedua, Lee Anh Tuan dan Thuong Kiet (Vietnam).

Dari sekian banyak acara dan apa pun yang dilakukan peserta pameran, semata-mata hanya berujung pada promosi atas produk mereka. Selain dijadikan ajang jual-beli, Indocomtech 2007 ditunggu sebagai sarana promosi berskala nasional yang tentunya dianggap sangat efektif.