Kerja keras dan tekun adalah kunci utama kesuksesan. Inilah motto hidup pembuat mainan edukatif, Yuli Setiawaty, yang berani bersaing dengan distributor dari China.
Menurut lulusan D1 Komputer Akutansi ini, dia sudah mulai menekuni bisnis ini sejak tahun 2005 lalu. Ini berawal dari dirinya yang mulai memberanikan diri untuk menjadi agen mainan edukasi.
Panjang cerita, baru sekitar 6 bulan berjalan, ibu dari satu orang putri ini memunyai keinginan untuk memproduksi mainan edukasi sendiri. Tempat usahanya ini diberi nama Melati Toys yang menempati lokasi di Jalan Asirot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Selain didorong keinginan yang kuat untuk bisa menambah penghasilan, setelah menikah dan mempunyai putri yang saat itu masih berumur 4 bulan, Yuli berkeinginan untuk memberikan mainan yang bukan hanya sebagai hiburan semata.
“Selain anak bisa senang, mainan itu juga harus mempunyai nilai edukasi yang tinggi. Di mana mereka bisa bermain sambil belajar,” tukas Yuli.
Saat itu, Yuli mulai memasarkan produk mainan edukasinya melalui teman-temannya yang mengajar di sekolah-sekolah. Ini bukan hanya didistribusikan kepada anak-anak sekolah biasa saja, tapi juga digunakan oleh anak-anak berkebutuhan khusus seperti anak autis.
Jelas, mainan edukasi ini benar-benar sangat bermanfaat. Salah satu contoh adalah anaknya yang sejak umur sekitar 4 bulan hingga saat ini 4 tahun, sudah mengalami perkembangan yang sangat baik. Kreatifitasnya sangat bagus sekali. Hal ini disebabkan karena secara tidak langsung mainan edukatif bisa melatih motorik anak dan kesabarannya.
Lebih jauh Yuli menuturkan, awal dirintisnya usaha ini, Yuli baru bisa membeli satu buah mesin produksi. Saat itu, 1 buah mesin setiap harinya hanya bisa memproduksi sekitar 10 item saja. Itu pun masih mainan jenis yang sama.
Semakin tahun, usaha wanita yang memunyai hobi jalan-jalan ini semakin berkembang. Bukan hanya jumlah mesin produksinya saja yang bertambah, pekerjanya pun ikut bertambah. Hingga saat ini, dirinya sudah memiliki sekitar 5 buah mesin produksi dan 4 orang karyawan tetap.
Dengan 5 buah mesin ini, Yuli bisa membuat sekitar 8000 buah mainan dari 50 jenis mainan berbeda dalam waktu 3 minggu.
Jenis mainan yang dimaksud di antaranya adalah Wire Games berfungsi untuk melatih motorik halus, Hammer yang berfungsi melatih motorik kasar, Puzzle Huruf dan Angka berfungsi mengenal huruf dan angka, serta Menjahit Binatang dan Buah berfungsi untuk melatih kesabaran.
Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan pun beragam. Bahan utamanya adalah kayu. Sedangkan untuk peralatannya yakni mesin potong, gergaji, bor, amplas, kompresor, bubut, sablon, cat, kawat, dan paku.
Pendistribusian
Selain langsung ditawarkan pada kerabat atau teman dekat, mainan edukasi Yuli juga dipasarkan melalui internet. Hingga saat ini, konsumennya sudah sangat banyak. Selain para agen yang membeli mainan edukasi ini, banyak pula pengusaha yang datang memesan untuk dijual di gerainya masing-masing.
Mereka bukan hanya datang dari dalam kota saja, tapi ada juga yang sengaja memesan dari luar kota. Maklum, selain dipasarkan di Jakarta, mainan edukasi produksi Melati Toys ini juga hinggap di beberapa wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Palangkaraya , Bali, Samarinda, dan kota-kota lainnya.
Bicara sistem pemesanan, Yuli menuturkan, setiap agen diharuskan untuk memesan minimal 3 jenis mainan yang berbeda. Jumlah 1 jenis minimal 50 item. Pembayaran dilakukan 50 persen ketika pemesanan dilakukan.
Sisanya bisa dibayar setelah barang selesai. Namun, konsumen juga bisa membeli mainan yang beragam (campur) dengan minimal Rp 2juta. Tapi, diskon yang diberikan jelas beda. Untuk pemesanan produksi diberikan diskon 50 %. Sedangkan untuk pembelian campur hanya dikenakan diskon sebesar 40%.
Untuk kendalanya, wanita kelahiran 1979 ini menuturkan, ada beberapa kendala yang dihadapi. Karena bahan baku kayu mulai sulit didapat, harganya pun menjadi semakin tinggi. Selain itu, pengiriman ke luar kota juga sedikit mengalami kesulitan. Hal ini karena birokrasinya yang agak rumit. Namun hingga saat ini, kendala-kendala tersebut masih bisa diatasi dengan baik.
Lain halnya dengan kendala kepada konsumen. Tidak jarang ada konsumen yang memesan dengan membawa desainya sendiri. Jika memang tidak terlalu rumit, pemesanan akan mudah dikerjakan. Namun jika desainnya agak rumit dan butuh pengerjaan yang detail, ini jelas butuh waktu untuk mengerjakannya.
“Meski begitu, ada juga konsumen yang tidak mau mengerti. Mereka hanya menginginkan hasil yang cepat,” ucap Yuli.
Selain itu, Yuli juga masih ingin lebih mengembangkan usahanya. Saat ini, tempat yang ada terbilang masih sangat terbatas. Dengan lahan sekitar 60m2, Melati Toys harus memenuhi pesanan yang semakin bertambah. “Saya sangat ingin melebarkan tempat usaha ini,” ungkap Yuli.
Setelah bertahun-tahun menggeluti usaha ini, Yuli sangat merasa senang. Di samping bisa membuat mainan edukasi sendiri, dirinya juga bisa membuka lapangan kerja buat orang lain.
Jalinan antar pemilik usaha dan karyawan pun terbilang sangat dekat. “Saya sangat dekat dengan keempat karyawan yang saya pekerjakan saat ini. Kami sudah bukan seperti pimpinan dan anak buah lagi, tapi sudah sebagai saudara sendiri,” tutupnya.
Selasa
Yuli Setiawaty, Bermain Sambil Belajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot