Bingung Bangun Rumah
Bencana selalu menyisakan kesedihan sekaligus hikmah. Itulah yang dirasakan 424 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2500 jiwa korban kebakaran Tomang, Grogol Petamburan. Mereka berharap memperoleh bantuan dari pemerintah dan masyarakat berupa bahan bangunan untuk membangun kembali rumah mereka yang hangus terbakar.
Selang dua minggu setelah si jago merah mengamuk di wilayah Tomang, masyarakat korban kebakaran masih terlihat sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing. Aktifitas yang dimaksud bukanlah pergi ke kantor guna bekerja. Tapi, warga terlihat sibuk membereskan rumah mereka masing-masing sambil mengangkat puing-puing sisa kebarakaran. Bahkan ada pula warga yang mulai membangun atau merenovasi rumahnya.
Menurut Ketua RW 014 Kelurahan Tomang, Rano Widiawan, warga sangat mengharapkan bantuan berupa bahan bangunan atau uang untuk membangun kembali rumah mereka yang hangus dilalap si jago merah.
Bahkan menurutnya, meski bantuan logistik seperti makanan terus mengalir, warga korban kebakaran ini tetap tidak bisa tenang, karena tidak lagi memiliki tempat tinggal. "Warga tidak mungkin berlama-lama tinggal di tempat pengungsian atau terpaksa tidur di tempat tinggal yang sudah hancur. Untuk itu, warga sangat berharap bisa membangun kembali rumahnya yang terbakar," tukasnya.
Sementara itu, saat meninjau lokasi kebakaran, Wali Kota Jakarta Barat, Fadjar Panjaitan menghimbau agar seluruh panitia penanganan korban bencana untuk mendata dengan meneliti warganya yang menjadi korban kebakaran.
Menurutnya, data semua dengan teliti. Bahkan, jika ada ijazah atau surat-surat berharga lainnya, tolong didata dari mana ijazah dan surat-surat berharga itu diterbitkan. Agar bisa diurus oleh instansi terkait untuk menerbitkan duplikatnya.
Sedangkan untuk memudahkan bantuan pakaian sekolah, pihaknya juga meminta ketua panitia untuk mendata mulai dari tingkatan sekolah hingga usianya. "Jadi bantuan pakaian yang akan diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, wali kota juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 20 juta kepada ketua panitia untuk di distribusikan kepada warga korban kebakaran.
GBI Sentral Tomang Bantu Korban Kebakaran
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan sekitar 390 rumah tinggal di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat (BKB) pada hari Senin (14/1) lalu, mengundang keprihatinan yang mendalam bagi jemaat GBI Sentral Tomang.
Mereka yang terdiri dari GBI Sentral Tomang, Blessing Ministry dan Yayasan Bahtera Bina Anak Bangsa (BBAB) melakukan kunjungan sekaligus memberi pengobatan gratis. GBI Sentral Tomang juga memberikan sembako gratis dan makan siang bagi warga korban kebakaran.
Dalam pengobatan gratis ini, GBI Sentral Tomang membawa sekitar 35 tim medis dan non medis. Pengobatan ini melayani kurang lebih 500 jiwa, dewasa dan anak-anak. Dalam hal ini, GBI Sentral Tomang juga bekerjasama dengan ibu PKK setempat.
Di bawah Pengembalaan Pdt. Kiki Sadrach di dampingi istri dr. Eunike Sadrach bersama tim, mereka melayani korban kebakaran dan menyerahkan bantuan, Selasa (29/1)
"Bantuan ini semata-mata sebagai bentuk kepedulian kami terhadap korban kebakaran. Dan semoga bantuan ini dapat meringankan beban penderitaan warga yang tempat tinggalnya habis di lalap api," ujar Pdt. Kiki Sadrach.
Bantuan yang diberikan, kata Pdt Kiki Sandrach, merupakan sumbangan atau donatur dari jemaat GBI Sentral Tomang guna meringankan penderitaan 2.500 jiwa warga Tomang. "Kami turut prihatin atas musibah kebakaran ini," ujarnya.
Saat menerima bantuan, Lurah Tomang, Santoso, mengatakan, atas nama Pemkod Jakarta Barat dan masyarakat, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepedulian tersebut. "Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, apapun bentuknya," katanya.
Santoso juga menghimbau kepada semua warga untuk benar-benar memanfaatkan bantuan semaksimal mungkin. “Jika ada yang sakit, jangan segan-segan untuk mengatakannya kepada tim medis yang ada pada saat ini. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” ungkap Santoso.
Sampai saat ini, lanjut Santoso, bantuan yang telah diterima panitia terutama bantuan logistik seperti makanan, minuman dan susu bayi dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan para korban kebakaran.
Dirinya juga mengungkapkan, meski bantuan logistik seperti makanan terus mengalir, warga korban kebakaran ini tetap tidak bisa tenang, karena tidak lagi memiliki tempat tinggal. "Mereka tidak mungkin berlama-lama tinggal di tempat pengungsian," tuturnya. "Dan mereka sangat berharap bisa membangun kembali rumahnya yang terbakar," jelasnya.
Pada waktu yang sama, Rano Widiawan, juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian GBI Sentral Tomang kepada warganya yang tengah mengalami kesulitan. "Atas nama warga korban kebakaran, kami mengucapkan terima kasih telah diberikan bantuan," ucapnya. "Semoga bantuan ini dapat meringankan penderitaan warga," harapnya.
Rabu
Korban Kebakaran Tomang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot