Sabtu

Mancing, Hiburan Saat Liburan

Bagi sebagian orang, memancing ikan bisa dijadikan hobi atau hanya sebagai pengisi waktu luang. Selain itu, kegiatan tersebut ternyata dapat menjadi alternatif liburan yang banyak disenangi orang.

Hari Raya Lebaran baru saja berlalu. Hari libur (sebelum/sesudah Lebaran) tentunya menjadi waktu yang berharga untuk sejenak beristirahat dan menenangkan pikiran di rumah.

Namun, keadaan di rumah terkadang tak setenang yang dibayangkan. Sehingga orang sering kali pergi piknik, tapi hasilnya pasti akan lelah di jalan dan menghabiskan biaya. Jika begitu, tak perlu khawatir, untuk mencari kesunyian dan ketenangan pikiran, memancing ikan bisa menjadi jawabannya. Tak perlu mengeluarkan banyak biaya, cukup bermodalkan alat pancing dan umpan, kita sudah bisa mancing sambil menenangkan pikiran.

Bagi yang berkantong tebal, bisa memancing di tepi/tengah laut. Pasalnya, memancing di laut wajib membawa peralatan lengkap dan alat pancing yang bagus serta kuat untuk menahan ombak dan hentakan ikan laut.

Biasanya, pemancing yang handal selalu mencari adrenalin dengan memancing ke tengah laut. Mereka sering kali menyewa kapal atau perahu nelayan, sehingga cukup banyak merogoh kocek.

Selain itu, jauhnya jarak antara rumah dengan wilayah laut yang dituju untuk memancing, juga sering menjadi kendala.

Alternatifnya, kolam pemancingan yang dekat dengan rumah tinggal, dapat mengobati keinginan kita untuk memancing ikan. Kolam pemancingan menyuguhkan dua pilihan tempat yang berbeda untuk para pemancing. Mau “kolam harian” atau “kolam kiloan”.

“Kolam harian” biasanya diperuntukkan untuk para pemancing kolam yang handal. Ikan-ikan yang ada di situ, dibiarkan kenyang atau sudah diberi makan terlebih dahulu oleh sang pemilik kolam pemancingan.

Ada juga kolam kiloan, bagian kolam ini tak diragukan lagi sering “dijauhi” oleh pemancing handal karena sifatnya yang mudah untuk mendapatkan ikan.
Sedangkan “kolam kiloan” diperuntukkan bagi pemancing yang masih awam karena ikan-ikan seperti ikan mas, bawal, dan mujair, sengaja dibiarkan kelaparan di kolam ini.

Mancing Isi Liburan
Salah satu lokasi favorit bagi pemancing ikan handal yaitu di tempat pemancingan Jayadi. Sejak pagi atau sore hari, para pemancing sudah tampak berjejer di pinggir kolam pemancingan.

"Selain karena dekat dari rumah, saya sengaja datang kesini untuk mengisi liburan setelah Lebaran ini. Bawal menjadi ikan favorit saya untuk dipancing. Mendapatkannya jauh lebih sulit dibandingkan jenis ikan lainnya,” kata Udin (49).

Ia memancing bukan semata-mata terobsesi untuk mendapatkan ikan dalam jumlah banyak, tapi lebih pada mengisi waktu libur kerja. Memancing ikan bisa membuatnya lupa waktu. "Saat memancing, bisa lupa segalanya. Bisa lupakan lapar dan lupakan semua masalah," tambahnya.

Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan swasta ini, selalu memanfaatkan waktu libur dengan memancing ikan. Pada hari biasa, hanya Minggu dirinya dapat memancing ikan. Akan tetapi pada waktu libur setelah lebaran ini, ia bisa mancing dua sampai empat kali dalam satu minggu.

Siang itu, tak hanya Udin yang sedang menyalurkan hobi memancingnya, ada sampai 11 pemancing lainnya yang sedang asik menikmati mancing sambil sesekali memperhatikan pelampung pancing masing-masing.

Selain Udin, ada juga Ma’mun seorang warga Kembangan yang khusus datang ke tempat pemancingan Nurjaman. Lele merupakan ikan favoritnya.

“Ikan favorit saya adalah Lele. Selain mudah dipancing dengan ‘empan’ seadanya, daging Lele juga sangat enak dan lembut dimakan,” ujar Ma’mun yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang pakaian.

Ma’mun juga mengakui bahwa dirinya enggan memancing di laut. Selain karena jaraknya yang jauh dari wilayah tempat tinggalnya, faktor biaya juga jadi kendala. Ia biasa berangkat dari rumah untuk memancing saat sore hari dengan alasan panasnya cuaca pada siang hari.


Kavling DKI, surga pemancing kolam
Daerah Kavling DKI (Meruya) menjadi tempat surganya para pemancing kolam. Setidaknya ada 10 sampai 20 tempat pemancingan yang tersebar di daerah tersebut. Satu di antaranya didirikan oleh Jayadi (58), warga asli Betawi Meruya. Walaupun hanya terdiri dari satu kolam dan satu jenis ikan yaitu Bawal, namun kolam pemancingan tersebut termasuk besar dan sanggup menampung banyak ikan bawal. Kapasitasnya bisa sampai 4 ton.

“Ikan bawal banyak diminati para pemancing kolam yang sudah handal. Karena sifat agresif dan laparnya, maka ikan ini menjadi salah satu jenis ikan yang susah dipancing,” terang Jayadi.

Pria yang pernah menjadi ketua RW 06 Meruya Selatan tersebut mengatakan, bahwa sebelum dan sesudah lebaran menjadi waktu yang paling ramai pemancing di tempatnya.
“Selama bulan puasa (Agustus dan September) tahun ini, orang yang memancing jauh lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Para pemancing biasanya sudah datang dari pagi (pukul 07.00). Ada yang datang berkelompok dan apa pula yang perorangan,” ujar Jayadi.

Di tempat pemancingannya, 1 kg ikan Bawal dihargai 15 ribu - 50 ribu rupiah, tergantung dari ukurannya. Fasilitas tersedia di tempat pemancingan Jayadi berupa atap saung alam, mesin sirkulasi air, jaring tempat ikan, dan warung makan yang berada di satu area tempat pemancingan.

Lain lagi di kolam pemancingan Nurjaman (26), yang juga warga asli (Betawi) Meruya. Di tempat pemancingannya, hanya menyediakan satu ikan untuk dipancing yaitu ikan Lele.

“Pemancing ikan Lele di komunitas Meruya relatif banyak. Buktinya, pemancingan ini sanggup bertahan selama 2 tahun sampai sekarang,” jelas Nurjaman.